Kuala Lumpur (Antara Babel) - Malaysia tidak akan mengembalikan medali
emas wushu Asian Games yang sempat direbut atletnya Tai Cheau Xuen yang
kemudian terbukti doping.
Tai (22) terbukti positif menggunakan
stimulan terlarang setelah memenangi medali emas pertama Malaysia pada
Asian Games ini pada 20 September lalu.
Sejak itu atlet ini
dikeluarkan dari Asian Games namun delegasi Malaysia bersumpah untuk
mengajukan banding bahwa Tai tidak bersalah.
Ketua kontingen
Malaysia Danyal Balagopal mengatakan sampel tes bisa saja tertukar.
"Mengapa kami mesti mengembalikan medali emas?," kata dia kepada koran
The Star.
Tai telah kembali ke Malaysia dan mengaku terkejut atas
kasus ini. Juara wushu ini terbukti mengonsumsi sibutramine, kata
Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Balagopal mengatakan timnya akan
mengajukan banding ke Mahkamah Arbitrase Olah Raga untuk mengadukan
proseder tes doping. Mahkamah ini telah membuat unit khusus pada Asian
Games di Incheon guna menangani kasus ini.
Danyal mengatakan perlu waktu 16 jam untuk mengetahui hasil sampel urin.
"Kami
biasanya mengetahui hasilnya segera setelah dibawa ke laboratorium,"
kata dia. "Pada hari ketika urin itu dibawa dari Tai, ada lima sampel
yang ditempatkan bersamaan.
"Ada kemungkinan itu tertukar secara tidak sengaja. Mengapa kami harus mengembalikan medali emas ini?," sambung Danyal.
Ramlan Aziz, direktur jenderal Lembaga Olah Raga Nasional mengatakan dia bersimpati kepada Tai.
"Saya
meyakinkan Tai bahwa dia tidak berbuat salah. Dia membantah keras
mengetahui membawa obat-obatan atau sunbstansi-substansi ilegal," kata
dia seperti dikutip AFP.
Ayahanda Tai, T.W. Tai (55) menilai
putrinya itu "tidak akan mengonsumsi obat perangsang demi meningkatkan
kesempatannya untuk menang."
Malaysia Menolak Kembalikan Medali Emas Meski Doping
Rabu, 1 Oktober 2014 16:07 WIB