Sidoarjo (Antara Babel) - Hujan tangisan menyertai seratusan TKI yang
dideportasi dari Malaysia di lapangan udara Angkatan Laut, Juanda,
Surabaya, Jawa Timur.
Salah seorang TKI asal Kediri bernama Wiwik mengaku kapok bekerja di luar negeri.
"Saya sudah kapok bekerja di Malaysia karena gaji yang diberikan
tidak sama dengan gaji yang dijanjikan dulu," kata dia usai turun dari
pesawat, Rabu.
Ia mengungkapkan, selama empat bulan di Malaysia dia tidak digaji sebesar seperti yang dijanjikan majikannya.
Yang lebih menyediahkan, berulang kali dia dipukul majikannya.
Dia kini akan membuka usaha kecil-kecilan dan usaha jahit di kampung halamannya.
"Semua ini kami lakukan sebagai salah satu langkah untuk menyambung
hidup setelah pulang dari Malaysia. Saya sudah tidak ada niatan lagi
untuk kembali ke negara tetangga itu," katanya.
Kedatangan seratusan orang TKI ini diterima langsung oleh Menteri
Sosial Khofifah Indar Parawansa dan juga para perwira angkatan laut di
base ops Lanudal Juanda.
"Selamat datang kembali di tanah air, dan sebentar lagi bapak-bapak
dan ibu-ibu akan kembali lagi ke kampung halaman masing-masing," kata
Khofifah.
Para TKI yang terdiri dari 76 laki-laki, 53 wanita dan 1 bayi ini satu per satu menuju ke aula Base Ops Lanudal Juanda.
Mereka didata oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jati sesuai dengan
daerah tujuan masing-masing dan mendapatkan makanan untuk selanjutnya
pulang ke kampung halamannya.
Namun, jika data para TKI kurang lengkap atau tidak jelas maka untuk sementara waktu akan dikirimkan di dinas sosial.
"Saya Kapok Bekerja Di Malaysia"
Rabu, 24 Desember 2014 15:31 WIB
Saya sudah kapok bekerja di Malaysia karena gaji yang diberikan tidak sama dengan gaji yang dijanjikan dulu,"