Jakarta (Antara Babel) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) menjelaskan maksud dari pernyataan Demokrat jangan
"di-Golkar-kan" yang sebelumnya sempat disampaikan Sekjen Demokrat Edhie
Baskoro Yudhoyono (Ibas) kepada Presiden Jokowi.
"Itu yang kami sampaikan kemarin, memungut apa yang menjadi
kekhawatiran publik, begitu maksudnya. Artinya ini opini publik belum
tentu benar, benar atau tidak benar biarkan sejarah yang menjelaskan,
niat baik partai Demokrat berpolitik baik-baik," kata SBY di Jakarta,
Kamis malam.
SBY mengatakan Partai Demokrat berharap siapapun dapat berpolitik
baik-baik. Dia menegaskan meskipun dirinya memiliki kekurangan dan
kelemahan selama menjabat Presiden RI ke-6 selama 10 tahun, namun
dirinya tidak sekalipun memiliki niat mengganggu kedaulatan partai
politik.
"Walau ada partai politik selama 10 tahun (saya menjabat) konsisten
menyerang saya, tapi tidak pernah ada niat apalagi pikiran tindakan
untuk menggunakan kekuasaan mencampuri partai politik. Itu kedaulatan
mereka," tegas dia.
Sebelumnya Sekjen Partai Demokrat sekaligus anak kandung SBY,
Edhie Baskoro Yudhoyono dalam rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi
mengaku sempat mengutarakan harapan agar Demokrat tidak "di-Golkar-kan".
Istilah "di-Golkar-kan" merujuk pada polemik internal yang terjadi
di internal Partai Golkar. Sejumlah pihak, menyebut polemik itu terjadi
karena adanya intervensi pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM
dalam mengesahkan kepengurusan partai beringin.
SBY Jelaskan Ihwal Demokrat Jangan "di-Golkarkan"
Kamis, 16 April 2015 23:14 WIB