Toboali (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan panti rehabilitasi untuk menampung warga bermasalah sosial atau mengalami gangguan jiwa.
"Saat ini kami belum bisa menampung dan membina gelandangan, pengemis, penderita gangguan jiwa dan warga bermasalah sosial lainnya karena belum memiliki panti," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Bangka Selatan, Sumindar di Toboali, Selasa
Selama ini, kata dia, pihaknya bingung untuk menampung warga bermasalah sosial, misalnya warga yang mengalami gangguan jiwa yang difasilitasi berobat di RS Jiwa Sungailiat dan setelah sembuh tidak bisa ditampung untuk dibina lebih lanjut.
"Sudah ada dua orang terlantar dan menderita sakit jiwa yang harus dipulangkan ke daerah asal karena tidak ada tempat penampungan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan bantuan kepada warga penyandang disabilitas atau cacat untuk diberdayakan.
"Kami berkerja sama dengan panti rehabilitasi Solo untuk merehabilitasi warga penyandang disabilitas," ujarnya.
Ia mengatakan, pada tahun ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 juta untuk merehabilitasi penyadang disabilitas.
"Anggaran itu disediakan untuk biaya pelatihan dan biaya hidup selama pelatihan berlangsung," katanya.
Ia berharap, penyandang disabilitas yang telah mendapatkan pelatihan dapat menerapkan ilmu yang telah dimiliki.
"Saat ini ada dua warga yang sedang mengikuti pelatihan di Solo, yang perempuan dilatih kursus menjahit sedangkan laki-laki kursus elektronik yang berlangsung selama satu tahun penuh," ujarnya.
Pemkab Bangka Selatan Butuh Panti Rehabilitasi
Rabu, 29 April 2015 0:23 WIB
"Saat ini kami belum bisa menampung dan membina gelandangan, pengemis, penderita gangguan jiwa dan warga bermasalah sosial lainnya karena belum memiliki panti,"