Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang kelontongan dan sayur mayur di kawasan Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengharapkan bantuan modal usaha untuk memulai kembali usaha, karena seluruh barang dagangan rusak akibat banjir beberapa hari lalu.
"Kami tidak bisa lagi berjualan karena barang dagangan rusak terendam banjir," kata salah seorang pedagang kelontongan, Mirna di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan ratusan pedagang kelontongan, sayur mayur, buah-buahan, elektronik dan kebutuhan lainnya di Pasar Pembangunan Pangkalpinang bagian bawah, tidak bisa berjualan lagi, karena barang dagangannya hancur dan rusak akibat air banjir mencapai 1,5 hingga dua meter pada Senin (8/2) hingga Selasa (9/2).
Tidak hanya itu, lapak-lapak tempat dagangan pedagang juga mengalami kerusakan parah, karena pasar bagian bawah berdekatan dengan aliran sungai Rangkui.
"Saat ini kami hanya berharap bantuan dari pemerintah daerah, perbankan untuk memberikan pinjaman modal usaha, agar kami bisa menghidupi keluarga," katanya sambil meneteskan air mata.
Ia mengatakan untuk memulai usaha kembali membutuhkan modal besar, apalagi harga beras, minyak goreng, gula pasir dan barang dagangan lainnya di daerah asal barang yaitu Pulau Jawa dan Sumatera mengalami yang cukup tinggi.
"Saat ini kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena rumah juga terendam banjir beberapa waktu lalu," ujarnya.
Demikian juga Susan pedagang sayur mayur yang terlihat sedih dan bingung untuk memulai usahanya.
"Saat ini saya dan keluarga terpaksa mengunsi di tenda-tenda pengungsian karena rumah rusak parah akibat banjir," katanya bernada emosi karena tidak mampu menahan kesedihannya.
Akibat Banjir, Pedagang Pasar Pangkalpinang Harapkan Bantuan
Minggu, 14 Februari 2016 0:12 WIB
Kami tidak bisa lagi berjualan karena barang dagangan rusak terendam banjir.