Jakarta (Antara Babel) - Mengonsumsi minuman isotonik terlalu banyak akan membuat garam masuk
secara berlebihan ke dalam tubuh.
Salah satu dampak negatif terlalu banyak mengonsumsi garam adalah
tekanan darah meningkat, sehingga timbul risiko penyakit jantung dan
stroke.
"Cara meminum minuman isotonik juga tidak boleh
sekaligus, tapi beberapa teguk setiap jeda waktu tertentu saat
beraktivitas seperti olah raga," kata pakar gizi Emilia Achmadi saat
ditemui Antara News di sela peluncuran suatu produk minuman di Jakarta,
Rabu (6/4).
Dia juga menegaskan minuman isotonik hanya boleh dikonsumsi ketika
sedang berolahraga karena saat itu tubuh kehilangan cairan sehingga
harus segera diganti.
"Jadi Bukan sebelum atau sesudah berolahraga," katanya.
Lebih
lanjut, Emilia mengingatkan bahwa minuman isotonik hanya patut
dikonsumsi oleh orang yang menjalani aktivitas berat seperti mereka
mereka yang rutin berolahraga minimal dua jam per hari.
"Bagi
orang-orang yang aktivitas sehari-hari tidak menguras banyak tenaga,
minuman isotonik tidak bermanfaat bagi tubuh," katanya.
Hal yang juga penting, porsi asupan minuman isotonik harus disesuaikan dengan jumlah cairan yang terbuang saat berkeringat.
"Sebelum dan sesudah berolahraga badan ditimbang, kalau turun 500 gram, harus diganti minimal 500 gram lebih sedikit,"
Dia
mencontohkan, seorang atlet yang berolahraga selama dua jam butuh minum
minimal dua liter air dengan perbandingan 60 persen air dan 40 persen
isotonik.
Emilia juga menegaskan minuman isotonik hanya boleh dikonsumsi
ketika sedang berolahraga karena saat itu tubuh kehilangan cairan
sehingga harus segera diganti.
"Bukan sebelum atau sesudah berolahraga," imbuh dia.
Ini Akibatnya Jika Berlebih Minuman Isotonik
Jumat, 8 April 2016 16:52 WIB
Cara meminum minuman isotonik juga tidak boleh sekaligus, tapi beberapa teguk setiap jeda waktu tertentu saat beraktivitas seperti olah raga.