London (Antara Babel) - Stres terus menerus bukan cuma mengundang darah
tinggi, penyakit jantung dan insomnia, tetapi juga bisa membuat orang
kelebihan berat badan, menurut studi yang dimuat di jurnal Obesity.
Para
peneliti yang dipimpin peneliti Sarah Jackson dari Institute of
Epidemiology and Health, University College London, mempelajari 2.500
pria dan wanita berusia 54 dan lebih tua, selama sekitar empat tahun.
Mereka
mengambil sampel rambut masing-masing partisipan untuk mengukur kadar
kortisol, hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah pada saat stres.
Jika seseorang sedang mengalami stres jangka panjang, maka tingkat
kortisolnya akan jauh lebih tinggi.
Para peneliti juga
mengumpulkan data berat partisipan dan membandingkannya dengan kadar
kortisol. Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang memiliki kadar
kortisol lebih tinggi cenderung memiliki lingkar pinggang lebih besar.
Temuan ini memberikan bukti yang konsisten bahwa stres jangka panjang berhubungan dengan resiko obesitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan
kesimpulan itu, Jackson menyarankan orang-orang harus menemukan
cara-cara yang lebih baik untuk mengelola stres mereka. Demikian seperti
dilansir Kantor Berita Xinhua.
Stres Bisa Picu Kegemukan, Ini Penjelasannya
Senin, 27 Februari 2017 9:36 WIB