Batusangkar (Antara Babel) - Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi,
mengharapkan keunikan event pacu jawi (balapan sapi) di daerah itu tetap
terjaga dan terus dilestarikan.
"Kegiatan pacu jawi di daerah kita ini sangat unik dan berbeda
dengan daerah lain ini sehingga perlu dilestarikan sebagai budaya dan
tradisi masyarakat Tanah Datar," katanya saat menutup pacu jawi di
hamparan sawah Subarang Koto Hiliang, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan
Sungai Tarab, Tanah Datar, Sabtu.
Ia menyebutkan pacu jawi ini sangat unik dan menarik sehingga
menjadi salah satu agenda pariwisata yang disukai para fotografer dan
wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di sisi lain, pacu jawi juga mempunyai dampak positif bagi
perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat.
"Saat kegiatan pacu jawi berlangsung, masyarakat dapat menggelar
berbagai jenis makanan dan minuman, disamping itu, bagi peternak sapi
juga dapat meningkatkan kesejahteraannya dimana setiap sapi pacuan akan
punya nilai jual yang tinggi dibanding sapi biasa," katanya.
"Alek
Pacu Jawi" saat ini tak lagi milik orang Tanah Datar saja, tapi sudah
mendunia sehingga diharapkan masyarakat dapat mempertahankan tradisi
seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.
Ia mengharapkan pengurus Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi)
bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dapat membuat kalender
wisata kegiatan pacu jawi ini sehingga para wisatawan dapat menentukan
waktu menyaksikan olahraga yang unik dan menarik ini.
Bupati mengapresiasi masyarakat setempat yang telah menggelar alek
pacu jawi di lokasi sawah yang sudah seringkali dilaksanakan ini.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, pemuda dan olahraga Tanah Datar,
Edisusanto mengatakan dalam pacu jawi ini menyajikan atraksi menarik
bagi wisatawan terutama turis mancanegara dan para fotografer.
Ia menyebutkan banyak biro perjalanan wisata yang menginginkan agar
ada kalender tetap pacu jawi ini sehingga mereka dapat membawa tamunya
pada jadwal yang telah ditentukan tersebut.
"Kegiatan pacu jawi ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu
dan menjadi sarana hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat,"
katanya.
Ketua Pelaksana Pacu Jawi, Erizal Efendi mengucapkan terima kash
atas kehadiran Bupati Tanah Datar menyaksikan sekaligus menutup pacu
jawi yang sudah lima minggu dilaksanakan disini.
"Atraksi pacu jawi ini adalah permainan tradisional masyarakat di
empat kecamatan di Tanah Datar yang diaplikasikan sebagai hiburan
masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan pacu jawi dilaksanakan untuk mengisi masa setelah
panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan
secara adat Minangkabau.
Pada kesempatan itu juga diserahkan hadiah bagi pemenang lomba jawi
terbaik berupa satu ekor kambing yang diraih pemilik jawi "Salimbado"
dari Kabupaten Limapuluh Kota, dan juara lomba menangkap ikan diraih
oleh Nia, Nelpida, Dani, Juara lomba lari dalam lumpur diraih oleh Kiki,
Fauzi, Tori.
Bupati Tanah Datar Minta Keunikan Pacu Jawi Tetap Dilestarikan
Sabtu, 18 Maret 2017 21:56 WIB