Manado, Sulawesi Utara (Antara Babel) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Sulawesi Utara dan Gorontalo memperketat pengawasan empat satwa
utama yang populasinya terancam.
"Ada empat satwa yang saat ini
menjadi perhatian serius yaitu anoa, babirusa, yaki dan maleo," kata
Kepala BKSDA Sulut-Gorontalo Agustinus Rante Lembang di Manado, Senin.
Pengawasan
satwa asal kawasan ini dilakukan apabila populasinya terus menurun atau
terancam punah, sebaliknya jika populasi meningkat, maka itu indikator
membaiknya tutupan kawasan hutan.
"Selain patroli dalam kawasan,
ada juga kegiatan pengawasan rutin yang dilakukan bersama dengan
instansi terkait lainnya seperti kepolisian di titik-titik tertentu,"
kata Agustinus tanpa merinci populasi empat satwa langka di kawasan
lindung Sulawesi Utara dan Gorontalo itu.
Salah satu ancaman yang
bisa mengurangi populasi adalah perburuan oleh masyarakat sekitar
kawasan untuk diperdagangkan atau bahkan dikonsumsi.
"Kami
berharap masyarakat membantu petugas meminimalisasi perdagangan satwa
liar yang dilindungi sehingga populasinya tidak terancam bahkan punah.
Empat satwa kunci ini adalah endemik Sulawesi," tutup Agustinus.
Pihak Berwajib Awasi Serius Anoa, Babirusa, Yaki dan Maleo
Senin, 20 Maret 2017 9:48 WIB
Ada empat satwa yang saat ini menjadi perhatian serius yaitu anoa, babirusa, yaki dan maleo,