Jakarta (Antara Babel) - Jose Mourinho mengaku tidak yakin bisa
mengembalikan kejayaan Manchester United pada era kepelatihan Sir Alex
Ferguson di mana klub liga Inggris ini sukses 13 kali juara Liga Utama
Inggris selama 21 tahun diasuh Sir Alex.
Mourinho bahkan menilai pada era ini tidak ada satu pun tim Inggris yang terus-terusan mendominasi liga.
"Di
Inggris, klub-klub secara ekonomi begitu kuat sehingga pasar membuka
diri kepada semuanya. Ambil contoh Bayern (Muenchen) di Jerman. Anda
tahu bagaimana mereka bida juara liga setiap tahun? Musim panas
sebelumnya, mereka beli pemain terbaik Borussia Dortmund. (Mario) Gotze,
lalu (Robert) Lewandowski tahun berikutnya, kemudian (Mats) Hummels
tahun lalu.
"Saya sendiri, tiba di sebuah klub yang punya sejarah
besar dan prestisius, tetapi tidak bisa lagi melakukan bekerja dengan
pola yang sama."
"Tidak ada satu pun klub di Inggris, entah itu
Manchester United, Liverpool, Manchester City, yang bisa terus-terusan
dominan. Kekuatan telah terbagi rata. Segalanya menjadi lebih sulit:
beli, menang, bangun."
Mourinho menyatakan keberhasilannya
sebagai manajer Manchester United akan tergantung kepada kemampuannya
beradaptasi dengan situasi-situasi baru.
"Anda harus beradaptasi
dengan realitas klub ini, kebutuhannya, tuntutannya. Itu yang disebut
cerdas. Prioritasnya adalah membangun hubungan yang damai dan saling
menyukai dalam skuad, demi menciptakan stabilitas," kata Mou.
"Manchester
United kini tidak memiliki pribadi-pribadi seperti (Ryan) Giggs, (Paul)
Scholes atau Roy Keane. Masih ada (Wayne) Rooney dan (Michael) Carrick,
wajah-wajah terakhir dari generasi itu, dan generasi baru pemain yang
harus beradaptasi."
"Itulah alasannya adalah penting bagi saya
membawa masuk Zlatan (Ibrahimovic). Di tim ini, dia mempunyai --kendati
tanpa Bahasa Ingrgsi dan tanpa tahu budaya klub ini-- kepribadian dan
profil yang lebih dari sekadar pemain," kata dia dalam laman ESPN.
Mourinho Mengaku tak Bisa Kembalikan Kejayaan MU Era Sir Alex
Selasa, 21 Maret 2017 9:34 WIB
Saya sendiri, tiba di sebuah klub yang punya sejarah besar dan prestisius, tetapi tidak bisa lagi melakukan bekerja dengan pola yang sama,