Jakarta (Antara Babel) - Sejarawan asal Belanda Harry A Poeze menilai Tan
Malaka memiliki 14 karakter dan dikenal dunia internasional sebagai
tokoh yang berhasil melakukan penyamaran di sejumlah negara selama 20
tahun.
"Tan Malaka dikenal sebagai pemikir, aktivis, gerilyawan, diplomat,
hingga dituduh sebagai mata-mata," kata Harry A Poeze pada diskusi
publik "Pemikiran dan Perjuangan Tan Malaka" di Gedung MPR/DPR/DPD RI di
Jakarta, Senin.
Menurut Harry A Poeze, Tan Malaka setelah selama sekitar 20 tahun
mengembara, di Asia dan Rusia, kembali ke Indonesia pada 1942.
Setelah kembali ke Indonesia, katanya, Tan Malaka yang menjadi
tokoh pelarian tetap menyamar dengan menggunakan beberapa nama.
Sejarawan dari Universitas Indonesia, Mohammad Iskandar menilai,
Tan Malaka adalah pejuang yang kesepian dan tokoh misterius.
Tan Malaka dalam perjuangannya, kata dia, berpindah-pindah dari
suatu tempat ke tempat lainnya dan dari suatu negara ke negara lainnya,
dengan berganti-ganti-nama.
"Kelebihan Tan Malaka adalah mengusai sejumlah bahasa dan menggunakannya secara fasih," katanya.
Pada saat Tan Malaka tinggal di Banten, dia menggunakan nama Ilyas Husein.
Seorang keturunan Tan Malaka, Hengky Novaron Arsil mengatakan, Tan
Malaka lahir di Nagari Pandan Gadang, Sumatera Barat, pada 1894.
Menurut dia, Tan Malaka kecil hidup dalam keluarga yang relijius, tapi gemar bermain layang-layang dan sepak bola.
Tan Malaka yang di kampungnya bernama Ibrahim, kata dia, dikenal sebagai anak yang cerdas tapi nakal.
"Pada usia 16 tahun, Tan Malaka sudah hafal Al Quran, dan mendapat
beasiswa untuk belajar di sekolah guru Fort De Kock di Bukittinggi,
tempat sekolah anak-anak priyai," katanya.
Tan Malaka kemudian melanjutkan pendidikan ke Belanda. "Di Belanda, Tan banyak belajar soal politik," katanya.
Hengku juga mengakui, memiliki pemikiran yang revolusioner dan
mengembara dari satu negara ke negara lainnya, selama 20 tahun, pada
1922-1942, dengan menyamar.
Menurut dia, Tan Malaka sukses dalam penyamarannya menggunakan 23
nama berbeda, karena fasih menggunakan sejumlah bahasa, baik bahasa
Indonesia, Inggris, Belanda, Rusia, Fipilina, dan bahasa lainnya.
Hary Poeze: Tan Malaka Miliki 14 Karakter
Senin, 27 Maret 2017 17:09 WIB
Tan Malaka dikenal sebagai pemikir, aktivis, gerilyawan, diplomat, hingga dituduh sebagai mata-mata,