Painan (Antara Babel) - Alat penguat sinyal (repeater) peringatan
dini bahaya tsunami untuk beberapa kecamatan di Kabupaten Pesisir
Selatan, Sumatera Barat, hilang dan baru diketahui pada Senin (27/3).
Kepala Bidang Pascabencana dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan S. Marpaung di Painan,
Selasa, menyatakan kasus kehilangan alat itu dilaporkan ke Kepolisian
Resor (Polres) Pesisir Selatan.
"Kehilangan tersebut kami ketahui setelah teknisi dari provinsi
melakukan pengecekan, namun alat itu tidak ditemukan," katanya.
Ia menyatakan,hilangnya alat itu membuat mekanisme peringatan dini
bahaya tsunami pada beberapa kecamatan, seperti Bayang, Batang Kapas,
Sutera dan kecamatan lain tidak berfungsi, kecuali di IV Jurai.
"Kondisi ini cukup berisiko jika terjadi gempa dengan kekuatan yang
bisa menyebabkan tsunami, karena peringatan dini tidak berfungsi dan
kewaspadaan harus ditingkatkan," ujarnya.
Menurut dia, selain repeater peringatan dini tsunami, repeater sambungan
radio antarinstansi seperti BPBD dan Palang Merah Indonesia (PMI) juga
hilang sehingga komunikasi jarak jauh tidak bisa dilakukan.
"Jika hanya di ibu kota kabupaten masih bisa, namun di luar itu
tidak bisa, apalagi menjangkau hingga ke provinsi," katanya.
Marpaung menyebutkan, kehilangan beberapa peralatan tersebut menyebabkan kerugian mencapai hampir Rp1 miliar.
Kepala Polres Pesisir Selatan AKBP Deni Yuhasdi menyatakan bahwa
laporan kehilangan tersebut telah diterima dan selanjutnya dilakukan
penyelidikan.
"Proses penyelidikan kami laksanakan dengan waktu secepat-cepatnya," ujarnya menambahkan.
Penguat Sinyal Peringatan Tsunami di Pesisir Selatan Hilang
Selasa, 28 Maret 2017 21:19 WIB