Denpasar (Antara Babel) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi
Bali I Ketut Wija mengatakan 40 persen warga dengan penghasilan terendah
di setiap daerah di Tanah Air akan mendapatkan kartu khusus untuk
mengambil jatah pembelian elpiji ukuran tiga kilogram dengan harga
subsidi Rp12.500.
"Masyarakat yang lain boleh saja membeli gas tiga kilogram, tetapi
dengan harga pasar Rp17.000, tidak harga subsidi. Kalau harga subsidi
kan Rp12.500. Jadi, pemerintah pusat akan menghemat sekitar Rp50
triliun," kata Wija, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kebijakan nasional ini awalnya akan dilakukan secara
bertahap. Pertama, pada 2017 ini untuk di Bali, Lombok, Bangka-Belitung,
dan Batam. Tahun 2018 dilanjutkan di Jawa dan Sumatera.
Namun, pihaknya kurang setuju dengan tahapan itu karena khawatir
masyarakat akan mengeluh dan memicu inflasi. "Tetapi dalam rapat dengan
menteri, kami kurang setuju ditahapkan begitu," ujar Wija sembari
menyebutkan akhirnya diputuskan serentak di seluruh Indonesia itu akan
diberlakukan mulai Januari 2018.
Dia menambahkan, untuk pembelian gas elpiji tiga kilogram (gas
melon) bersubsidi itupun nantinya akan dijatah untuk setiap kepala
keluarga (KK) miskin, misalnya hanya boleh membeli empat tabung dalam
satu bulan. Gas itu dibeli menggunakan kartu khusus yang nantinya
dicetak oleh sejumlah bank yang diajak bekerja sama.
Di dalam kartu tersebut terisi semacam pulsa untuk keperluan
membeli gas melon. Oleh karena itu, proses validasi terkait penerbitan
kartu saat ini terus dilakukan agar subsidi gas melon benar-benar tepat
sasaran.
"Masing-masing warung akan diberi alat untuk menggesek kartunya.
Jadi akan ditentukan berapa pusat-pusatnya. Penjualnya nanti mencatat,
pemilik kartu ini sudah berapa kali membeli gas agar tidak
diperjualbelikan gas itu," ucap Wija.
Di samping kelompok miskin 40 persen itu akan mendapat subsidi,
lanjut Wija, juga akan diberikan subsidi kepada para nelayan. Meskipun
nelayan tidak termasuk kelompok miskin, mereka tetap akan diberikan
subsidi.
Selain akan diberikan kartu untuk pengambilan gas, nelayan juga
akan dibantu dengan seperangkat peralatan untuk dimasukkan ke mesin
perahunya. Tujuannya untuk mengkonversi bahan bakar solar atau bensin
menjadi gas.
"Converter kit itu akan dipasang gratis, jadi yang penting
nelayan itu punya perahu. Nanti converter kit-nya akan diberi bantuan
oleh Kementrian ESDM lengkap dengan tabung gasnya sehingga dia tidak
perlu lagi mengubah-ubah mesinnya," ujar Wija.
Wija mengaku sudah meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Bali agar segera mengajukan daftar nama nelayan yang memilik
kapal 5 GT kebawah agar bisa mendapatkan bantuan converter kit tersebut.
Warga Miskin Akan Dapat Kartu Pembelian elpiji
Rabu, 29 Maret 2017 22:41 WIB
Masing-masing warung akan diberi alat untuk menggesek kartunya. Jadi akan ditentukan berapa pusat-pusatnya. Penjualnya nanti mencatat, pemilik kartu ini sudah berapa kali membeli gas agar tidak diperjualbelikan gas itu.