Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo mengatakan perbedaan latar
belakang suku, agama, dan budaya bukanlah penghalang untuk bersatu dan
bukan pula penghalang untuk hidup dalam keharmonisan.
"Sekali lagi bukan penghalang bagi kita hidup dalam keharmonisan,
dalam kehidupan sehari-hari yang saling menghormati, saling membantu dan
saling membangun solidaritas sosial yang kokoh," kata Presiden saat
menghadiri Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka
1939 di Jakarta, Sabtu.
Jokowi mengatakan Indonesia yang memiliki 714 suku atau data BPS
1.340 suku, dimana semua perbedaan itu tidak harus diseragamkan dan
tidak juga harus ditiadakan dan bahkan dilenyapkan.
"Semua perbedaan dan keragaman itu justru harus diikat oleh
tali-tali persaudaraan, tali-tali kebersamaan dan tali tali persatuan,"
tegasnya.
Presiden mengatakan Indonesia harus bersyukur karena dalam
mengelola keragaman, mengolah kemajemukan kita memiliki Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga: (Presiden hadiri peringatan hari raya Nyepi 2017)
"Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa dan pemersatu kita semuanya. Kita juga mempunyai Bhineka Tunggal
Ika yang menjadi pilar kebangsaan yang kokoh untuk mencegah dan merawat
Indonesia yang majemuk," kata Jokowi.
Presiden mengatakan pilar kebangsaan untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu Indonesia yang harmonis Indonesia yang damai.
"Saya yakin dengan berpegang pada Pancasila dengan menjunjung tinggi
semua Tunggal Ika kita akan tetap bersatu dan bersatu kita akan maju
bersama akan sejahtera bersama untuk menyongsong masa depan bangsa,"
katanya.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan selamat menyambut
tahun baru Saka 1939 kepada seluruh umat Hindu di seluruh pelosok tanah
air.
"Disertai dengan ucapan selamat hari Nyepi dan juga selamat hari
raya Galungan dan Kuningan. Semoga perayaan Nyepi yang waktunya
berdekatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan bisa memberikan
keheningan jiwa rasa santi atau kedamaian dan juga jaga dia itu atau
kesejahteraan bagi kita semuanya," kata Presiden.
Presiden: Perbedaan Tak Halangi Hidup Dalam Keharmonisan
Sabtu, 22 April 2017 17:28 WIB