Jakarta (Antara Babel) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf
Amin mengatakan kesenjangan ekonomi yang begitu besar antara si kaya dan
si miskin bisa menjadi salah satu pemicu munculnya radikalisme.
"Kesenjangan ekonomi bisa menimbulkan radikalisme, konflik ekonomi
dan kesenjangan sosial. Oleh karena itu harus dihilangkan atau paling
tidak diperkecil," ujar Maruf usai pembukaan Kongres Ekonomi Umat (KEU)
di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan jika masyarakat sudah makmur maka semua paham radikal
bisa hilang dan tidak ada lagi yang merusak kesatuan dan keutuhan
bangsa.
"Kami sudah merancang skemanya seperti apa. Saat ini tim sudah bekerja. Banyak yang sudah disiapkan dan rancang skemanya."
Pelaksanaan Kongres Ekonomi Umat (KEU) tersebut berangkat dari
keprihatinan dan ketimpangan yang terjadi dan sebagian besar kekayaan
alam hanya dinikmati sebagian orang saja.
Dalam cara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut, Maruf
menyebut saat ini sekitar satu persen orang kaya penduduk Indonesia
menguasai sekitar 50 persen aset negara.
Padahal, kata dia, masih banyak penduduk miskin di Tanah Air.
"Islam mengajarkan bahwa kekayaan tersebut tidak hanya dimiliki
orang kaya itu saja, tetapi juga dirasakan masyarakat lainnya."
Dalam KEU terdapat empat pilar pemberdayaan ekonomi umat yakni usaha
mikro kecil menengah, pemberdayaan lembaga keuangan syariah, penguatan
jaringan umat, dan kajian ekonomi umat. Penguatan pemberdayaan ekonomi
umat harus dibangun di atas fondasi tauhid, akhlak , dan syariah.
"KEU ini harus bisa menjadi arus baru ekonomi Indonesia," tegas dia.
Dia menegaskan bahwa keadilan sosial baru bisa dirasakan masyarakat jika pemerataan ekonomi terjadi di masyarakat.
"Negara harus menguasai hidup hajat banyak orang. Jangan sampai rakyat menjadi objek penderita saja," cetus dia.
Kongres yang mengambil tajuk "Arus Baru Ekonomi Indonesia"
diharapkan dapat menciptakan tatanan sistem perekonomian nasional yang
adil, merata, dan mandiri dalam mengatasi kesenjangan ekonomi.
Satu wacana penting yang akan digagas dalam kongres demi terciptanya
arus baru ekonomi Indonesia yaitu menegakkan kedaulatan ekonomi umat.
Langkah konkritnya yaitu dengan mempercepat redistribusi dan
optimalisasi sumber daya alam secara arif dan berkelanjutan.
MUI: Radikalisme Bisa Karena Kesenjangan Ekonomi
Sabtu, 22 April 2017 19:13 WIB
KEU ini harus bisa menjadi arus baru ekonomi Indonesia