Amuntai, Kalsel (Antara Babel) - Bank Indonesia Wilayah Kalimantan
Selatan membagikan alat deteksi keaslian uang rupiah kertas berupa alat
sinar ultra violet dan kaca pembesar kepada masyarakat Kecamatan
Paminggir, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Asisten Manajer Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan
Fakhrurraji di Amuntai. Sabtu, mengatakan keaslian uang kertas rupiah
selain bisa diperiksa melalui 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang
juga bisa dengan menggunakan alat.
"Jika masyarakat belum yakin dengan keaslian uang kertas rupiah
bisa menggunakan alat sebagaimana yang telah kami bagikan, karena ada
pengaman canggih di kertas uang rupiah edisi baru seperti gambar, garis
dan warna tersembunyi," ujarnya.
Fakhrurraji mengatakan uang rupiah palsu dipastikan tidak mampu
meniru teknik pengaman uang kertas rupiah edisi baru berupa angka dan
huruf sangat kecil yang tercantum jelas dan rapi yang hanya bisa diamati
apabila menggunakan kaca pembesar.
Belum lagi, gambar-gambar tersembunyi yang hanya terlihat jika
terkena cahaya ultra violet seperti gambar tokoh pahlawan, logo dan
tulisan BI, motif batik, gambar hewan hingga peta kepulauan Indonesia.
Sebelumnya, Bank Indonesia Kalsel melaksanakan sosialisasi keaslian
uang rupiah khususnya edisi keluaran baru 2016, di beberapa daerah
terpencil di Kalimantan Selatan.
Salah satu daerah terpencil yang dikunjungi tim Bank Indonesia adalah Desa Paminggir Seberang dan Desa Tampakang.
Pada kunjungan tersebut, BI juga melaksanakan kas keliling di
antaranya membuka pelayanan penukaran uang lama dan uang lusuh/rusak
kepada uang edisi baru.
"Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan mendapat sambutan cukup
antusias dari masyarakat. Tidak sedikit di antara mereka yang
mengajukan pertanyaan seputar uang edisi baru pada saat sosialisasi
kemaren," terangnya.
Upaya Bank Indonesia melakukan "road show" ke beberapa daerah
terpencil di Kalsel, untuk menepis keraguan masyarakat, tentang
keberadaan uang baru.
Karena belum mengenal, banyak masyarakat menolak transaksi jual
beeli dengan menggunakan uang rupiah baru, karena khawatir uang yang
baru mulai diedarkan awal 2017 tersebut palsu.
Selain ke daerah terpencil, BI juga rutin melakukan sosialisasi di
tempat-tempat keramaian lainnya, seperti pasar, lokasi wisata, dan
kampus, sehingga uang rupiah baru bisa segera diterima dan dikenal
secara luas.
Bank Indonesia Bagikan Alat Deteksi Keaslian Uang
Sabtu, 22 April 2017 20:57 WIB