Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat
membuka jalur pelayaran kapal penumpang yang juga mampu mengangkut
kendaraan jenis roll on-roll off (Ro-Ro) dari Davao/General Santos di Filipina Selatan ke Bitung, Sulawesi Utara.
Kesepakatan itu ditandai dengan adanya komitmen bersama Presiden RI
Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam
pernyataan pers bersama di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Jumat.
Kedua pemimpin pemerintahan dan negara itu sepakat bahwa perhubungan
Indonesia dan Filipina merupakan perwujudan konektivitas ASEAN yang
diharapkan akan terealisasi akhir pekan ini.
"Pada 30 April 2017 kami berdua akan meresmikan pembukaan jalur
pelayaran Ro-Ro di Davao/General Santos ke Bitung yang merupakan bagian
penting pembangunan konektivitas ASEAN," kata Presiden Jokowi.
Selain kerja sama dalam bidang perhubungan, kedua kepala pemerintah
dan negara tersebut juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja
sama dalam bidang pertanian.
Sebagai negara bertetangga, Indonesia dan Filipina juga sepakat
meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, yaitu di bidang politik dan
keamanan, ekonomi, kemanan maritim, dan kontak antar-orang (people to people contact).
Di bidang perdagangan, kedua negara mencatatkan nilai pertumbuhan
yang positif pada 2016, yakni meningkat sebesar 32 persen dari 2015.
Oleh karena itu, keduanya sepakat membentuk kelompok kerja bersama di
bidang perdagangan (joint working group on trade).
"Kita sepakat untuk selenggarakan Joint Working Group on Trade Indonesia-Filipina pada tahun ini," ucap Presiden Jokowi.
Di bidang investasi, Presiden Jokowi mengatakan bahwa akan terus
mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia berpartisipasi pada sektor
ritel dan pembangunan infrastruktur, khususnya pembangkit listrik, jalan
tol, dan kereta api di Filipina.
Sementara itu di bidang kerja sama maritim, khususnya Delitimitasi
Maritim, kedua pemimpin juga sepakat untuk menyelesaikan ratifikasi
Perjanjian Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) pada tahun ini, dan
mendorong penyelesaian batas Landas Kontinen secepatnya.
"Di bidang keamanan maritim, kita sepakat untuk dapat meluncurkan
Trilateral Maritime Patrol (TMP) Indomalphi dalam waktu dekat," kata
Presiden Jokowi.
Penjagaan kelautan tiga pihak itu melibatkan
Indonesia, Malaysia dan Filipina (Indomalphil), terutama untuk mencehak
sekaligus memerangi perompak di laut bebas yang berbatasan dengan
perairan masing-masing negara.
Dalam upaya memerangi kejahatan lintas batas dan terorisme, kedua
pemimpin juga sepakat untuk menyelenggarakan kelompok kerja bersama di
mencegah terorisme (joint working group on counter terrorism) pada tahun ini.
"Kami sepakat untuk memperpanjang MoU Kerja Sama Pemberantasan
Terorisme Tahun 2014, serta memperkuat kerja sama informasi intelijen,
kata Presiden Jokowi.
Adapun di bidang people to people contact, Presiden Jokowi
mengatakan bahwa dirinya bersama Presiden Duterte sepakat untuk
memperkuat kerja sama perlindungan warga negara kedua negara dan para
buruh migran ASEAN.
Sementara itu, Presiden Duterte dalam keterangan persnya
menyampaikan rasa terhormat dapat menjadi tuan rumah kunjungan Presiden
Republik Indonesia yang menandai 70 tahun hubungan diplomatik
antar-kedua negara.
"Saya merasa terhormat menyambut Presiden Republik Indonesia, salah
satu negara terdekat Filipina. Dalam rangka menyambut 70 tahun hubungan
resmi diplomatik antar-kedua negara, kita telah memperkuat kerja sama di
berbagai sektor. Hubungan kedua negara saat ini dalam posisi terkuat
dari sebelumnya," ujar Presiden Duterte.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Duterte juga menyampaikan terima
kasih kepada Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia yang terus
membantu proses perdamaian di Mindanao, Filipina Selatan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas dukungan
dan komitmen Indonesia dalam proses perdamaian di Filipina Selatan, kami
berharap perdamaian di Mindanao dapat menjadi kenyataan," kata Presiden
Duterte.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut antara
lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri
Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris
Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri
Pertanian Amran Sulaiman, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BIN Budi
Gunawan, dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J. Lumintang.
Indonesia-Filipina Sepakat Buka Jalur Pelayaran Kapal Penumpang
Jumat, 28 April 2017 22:49 WIB
Pada 30 April 2017 kami berdua akan meresmikan pembukaan jalur pelayaran Ro-Ro di Davao/General Santos ke Bitung yang merupakan bagian penting pembangunan konektivitas ASEAN,