Banjarmasin (Antara Babel) - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa
meminta ibu-ibu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ikut memerangi
peredaran dan penyalahgunaan pil zenith yang merusak generasi muda
setempat.
"Saya pernah berbicara dengan seorang anak di Banjarmasin yang
kecanduan pil zenith itu, memprihatinkan sekali sejak SD hingga lima
tahun lamanya dia mengonsumsinya," kata menteri saat kegiatan
menyalurkan bantuan sosial dana non tunai Program Keluarga Harapan (PKH)
di balaikota Banjarmasin, Minggu.
Dikatakan dia, dengan lamanya kecanduan pil yang dilarang
peredarannya karena masuk obat-obatan yang memabukkan tersebut, masa
depan anak itu menjadi suram, bahkan menyembuhkannya dari kecanduan
sangat sulit.
Atas kasus ini, Khofifah menyatakan prihatin bahwa sudah sangat
luar biasa bahayanya penyalahgunaan pil zenith tersebut hingga merasuki
siswa Sekolah Dasar (SD) ini.
Karena itu, ucap dia, sebagai seorang ibu yang sangat dekat dengan
keseharian anak-anaknya, perannya sangat penting membentengi diri
anak-anaknya agar tidak mudah terjerumus penggunaan obat-obatan
terlarang tersebut.
"Jangan sampai lepas pengawasan, setidaknya terus sampaikan kepada
anak-anak kita akan bahayanya obat-obatan terlarang itu dikonsumsi,
demikian juga jangan sampai mereka lepas bergaul sangat bebas,"
paparnya.
Dia pun meminta, ibu-ibu di Banjarmasin untuk pula memperjuangkan
anak-anaknya bisa sekolah atau menempuh pendidikan setinggi mungkin,
hingga mereka memiliki bekal hidup yang lebih cerah untuk masa depannya.
Karena, kata dia, memiliki anak yang sholeh dan cerah masa
depannya akan membanggakan, hingga bisa menyumbang generasi emas bagi
bangsa ini sebab Indonesia memerlukan generasi cemerlang bagi pemimpin
masa depan.
"Kita harap seluruh elemen masyarakat untuk bisa memerangi pil
zenith ini, utamanya para aparat keamanan, agar Banjarmasin banyak
memiliki generasi emas itu kedepannya," kata Khofifah.
Mensos Minta Ibu-Ibu Banjarmasin "Perangi" Pil Zenith
Minggu, 7 Mei 2017 22:21 WIB