Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bayu Martanto menyatakan tekanan inflasi yang semakin tinggi membuat jumlah penduduk miskin di Indonesia makin meningkat.
"Tekanan inflasi tinggi ini pasti berpengaruh signifikan terhadap angka kemiskinan. Terlebih lagi, belum ada solusi yang tepat untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut," ujarnya, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menambahkan, inflasi menjadi penyebab berkurang daya beli masyarakat, disebabkan kenaikan harga yang tinggi tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat miskin.
"Makanya inflasi juga harus dijaga oleh pemerintah," katanya lagi.
Menurutnya, tingginya inflasi membuat nilai mata uang rupiah tidak berarti atau rendah. Inflasilah yang menyebabkan tadinya tidak miskin menjadi miskin.
Bayu mengakui, mata rantai distribusi bahan pokok dapat mengakibatkan kenaikan harga, sehingga berkontribusi kepada inflasi.
Ia berharap, inflasi di Babel bisa menurun sehingga tingkat kemiskinan semakin sedikit.
"Kami akan terus berupaya untuk menurunkan angka inflasi bersama pemerintah dan TPID," katanya pula.
BI Babel: Inflasi Tinggi Picu Kemiskinan Meningkat
Rabu, 17 Mei 2017 11:02 WIB
Tekanan inflasi tinggi ini pasti berpengaruh signifikan terhadap angka kemiskinan. Terlebih lagi, belum ada solusi yang tepat untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut,