Koba (Antara Babel) - Harga getah karet basah di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus merosot hingga ke posisi Rp3.500/kilogram sehingga dikeluhkan sejumlah petani karet di daerah itu.
Budiman, petani karet di Bangka Tengah, Rabu, mengatakan harga getah karet terus merosot dari sebelumnya yang mencapai Rp9.000/kilogram namun sekarang hanya Rp3.500/kilogram.
"Awalnya harga getah karet basah atau karet harian sempat naik, petani mulai bergairah namun sekarang harganya kembali terjun bebas," katanya.
Ia mengatakan rata-rata petani karet di desanya menjual karet harian atau karet basah yang disadap dan langsung dipanen hari itu juga.
"Warga membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga jadi terpaksa menjual getah karet setiap hari. Sebenarnya kalau dijual per minggu atau dibiarkan kering, harganya sedikit lebih mahal," ujarnya.
Warsidi, petani karet lain berharap harga getah karet bisa naik dalam bulan Ramadhan sehingga bisa mengumpulkan uang untuk persiapan Lebaran.
"Namun yang terjadi malah harga getah karet terus merosot sehingga membuat petani karet terpukul," katanya.
Ia mengaku menggunakan tawas sebagai alat pembeku getah karet karena harganya lebih murah dibanding menggunakan asam semut seperti yang direkomendasikan pabrik karet.
"Kami tentu ingin menggunakan asam semut tetapi harganya lebih mahal dan susah mendapatkannya, sementara harga tawas lebih murah dan mudah mendapatkannya," katanya.
Harga Karet di Kabupaten Bangka Tengah Terus Merosot
Rabu, 31 Mei 2017 13:28 WIB
Awalnya harga getah karet basah atau karet harian sempat naik, petani mulai bergairah namun sekarang harganya kembali terjun bebas,