Semarang (Antara Babel) - Pemerintah perlu merevitalisasi Badan Pembina
Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(BP7) agar pengamalan Pancasila di tengah masyarakat secara sistematis,
kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang, Gunawan Witjaksana.
Menjawab pertanyaan ANTARA, di Semarang, Sabtu malam, Witjaksana,
mengatakan, keberadaan institusi yang menyosialisasikan nilai-nilai
Pancasila di tengah masyarakat itu penting agar pelaksanaannya secara
intens.
Pada era sekarang ini, menurut pakar komunikasi dari STIKOM
Semarang itu, tampaknya membumikan Pancasila secara dogmatis (bersifat
mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama sekali) serta
melalui berbagai kegiatan sejenis cenderung kurang tepat.
Meski model pemasyarakatan melalui penghafalan lima sila serta
pemasyarakatan butir-butirnya, kata dia, tetap perlu dilakukan. Namun,
yang lebih konkret melalui contoh sikap serta perilaku nyata.
"Melalui implementasi sila-sila Pancasila dengan sikap serta
perilaku konkret, masyarakat cenderung lebih mudah memahaminya," kata
dia.
Menyinggung Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang dalam
implementasinya di Indonesia selalu berdasarkan kemanusiaan yang adil
dan beradab, dia memandang perlu para elite agama apa pun memberi
contoh, baik dalam berkhotbah, bersikap, maupun berperilaku terhadap
pemeluk agama lain.
Kebenaran secara hakiki sesuai dengan akidah serta keyakinannya
masing-masing perlu saling dipegang teguh. Namun, lanjut dia, di dalam
berhubungan dengan sesama, terlebih dalam suasana berbangsa dan
bernegara, prinsip saling menghormati dan saling menghargai harus
dilakukan.
Sila Persatuan Indonesia sebagai sila ketiga dalam implementasi
sederhana pun bisa dilakukan, antara lain, dengan menghindari gibah
(membicarakan keburukan atau keaiban orang lain), terutama dari sisi
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pasalnya, menurut dia, sekecil serta sesepele apa pun, sikap serta
perilaku, terutama perilaku komunikasi, bila menyinggung perasaan pihak
lain, tentu akan sangat merugikan.
Ia berpendapat, yang cukup rawan serta gampang memicu konflik
lainnya adalah Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Oleh
karena itu, berbagai fakta korupsi, keserakahan, serta ketidakadilan
sebaiknya segera diakhiri.
"Kuncinya adalah bagaimana masing-masing individu saling melakukan
introspeksi memulai kembali bersikap jujur dan adil terhadap diri serta
keluarganya masing-masing," katanya.
Revitalisasi BP7 Agar Pengamalan Pancasila Sistematis
Sabtu, 3 Juni 2017 20:11 WIB
.. Kuncinya adalah bagaimana masing-masing individu saling melakukan introspeksi memulai kembali bersikap jujur dan adil terhadap diri serta keluarganya masing-masing...