Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso
menyatakan merosotnya omset yang diterima maskapai Garuda Indonesia
serta penumpukan utang antara lain karena kinerja manajemen Garuda yang
tidak optimal.
"Mulai dari rencana kerja, biaya operasional, banyak beli pesawat,
dan juga kinerja manajemen yang tidak optimal," kata Bowo Sidik Pangarso
dalam rilis, di Jakarta, Minggu.
Politisi Partai Golkar itu juga menambahkan restrukturisasi direksi
Garuda Indonesia tidak akan membawa perubahan signifikan bila manajerial
dalam BUMN sendiri lemah.
Sementara terkait hutang yang melilit maskapai penerbangan tertua di
Indonesia ini, Bowo mengatakan hutang tersebut tidak akan mungkin
didapatkan tanpa seizin pemerintah.
Sebelumnya, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyatakan
Maskapai Garuda Indonesia perlu untuk melakukan efisiensi segera untuk
lebih menyehatkan kondisi keuangan finansial perusahaan tersebut.
Kondisi yang dialami Garuda, menurut Agus, diperparah oleh sejumlah
faktor lainnya seperti pembukaan bandara internasional yang sangat
banyak, kenaikan harga avtur yang cukup tinggi, serta proses birokrasi
yang panjang.
Sebagaimana diwartakan, Manajemen PT Garuda Indonesia meyakini
kinerja operasional dan keuangan perusahaan itu dalam waktu satu hingga
dua tahun mendatang akan lebih baik lagi dibanding saat ini dengan
melakukan pembenahan, seperti optimalisasi armada pesawat dan
memperbaiki kualitas pelayanan penumpang.
"Kami, terutama akan fokus melakukan perbaikan dan peningkatan
sepuluh inisiatif agar kondisi operasional serta keuangan Garuda bisa
lebih baik lagi dan saya optimistis bisa tercapai satu hingga dua tahun
ke depan," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Pahala N
Mansury kepada Antara di Jakarta, Kamis (8/6).
Dia mengatakan, perusahaan sebetulnya dari sisi operasional sudah
bagus, layanan kepada pelanggan juga sudah bagus, tapi harus melakukan
pembenahan biaya, sehingga saat ini fokus memperbaiki dan meningkatkan
pendapatan sehingga kinerja keuangan membaik, paling lama dua tahun.
Untuk itu, kata Pahala, jajarannya akan fokus melakukan 10
inisiatif, antara lain optimalisasi armada serta menurunkan biaya armada
yang ada selama ini, juga memperbaiki kualitas pelayanan, terutama
mengenai ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat sehingga
memuaskan penumpang.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu mengembangkan hubungan yang
selama ini dimiliki, seperti hubungan dengan agen perjalanan dan
"digital channel" yang dimiliki Garuda.
Garuda juga harus bisa memperbaiki sistem pengelolaan pendapatan
yang diperoleh dari penumpang agar kondisi perusahaan bisa terus
membaik.
Mengenai adanya tudingan yang mengatakan kondisi keuangan Garuda
buruk, Pahala mengatakan bahwa kondisi seperti itu hanya bersifat
sementara karena jika dilihat dari sisi infrastruktur, sumber daya
manusia, serta produk yang dimiliki sudah sangat baik dan bisa menjadi
faktor pendukung perbaikan perusahaan.
"Tinggal memperbaiki beberapa hal di 10 inisatif dengan fokus dan
spesifik, maka kami yakin kinerja ke depan Garuda akan lebih baik. Saya
sangat optimistis," kata Pahala.
(T.M040/J003)
Anggota DPR: Kinerja Manajemen Garuda Tidak Optimal
Minggu, 11 Juni 2017 22:12 WIB