Doha (Antara Babel) - Pemerintah Qatar mengungkapkan bahwa warga
dari negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha, akan
diizinkan tetap tinggal meski negara-negara tersebut mengusir warga
negara Qatar.
Menurut laporan media nasional
Qatar, Doha "tidak akan mengambil tindakan apa pun terhadap penduduk
Qatar yang merupakan warga dari negara-negara yang memutuskan atau
menurunkan hubungan diplomatik dengan Qatar di tengah kampanye
permusuhan dan tendensius terhadap negara kami."
Menurut pernyataan tersebut, seperti dilansir AFP, Qatar bertindak sesuai dengan keyakinan dan prinsip.?
Keputusan
tersebut akan berlaku bagi sekitar 11 ribu warga dari negara-negara
Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE) dan Bahrain. ?
Arab
Saudi dan para sekutunya termasuk UEA dan Bahrain memutus hubungan
diplomatik dengan Qatar pada Senin pekan lalu dengan dalih Doha
mendukung ekstremisme.
Selain memutus koneksi
perhubungan udara, laut dan darat dengan Qatar, negara-negara tersebut
juga mengusir warga negara Qatar dengan tenggat waktu 14 hari.
Organisasi
HAM Amnesty International menyatakan negara-negara Teluk yang memboikot
Qatar sedang bermain-main dengan keselamatan warga.
"Bagi
ribuan warga di negara-negara Teluk, dampak keputuan yang diambil
terkait sengketa diplomatik adalah penderitaan, kekecewaan dan
ketakutan," menurut pernyataan organisasi HAM tersebut.
?Menurut data Komite HAM Nasional Qatar terdapat 8.254 warga negara Arab Saudi di Qatar.
Terdapat 2.349 warga negara Bahrain dan 784 warga negara UEA di Qatar.?