Jakarta (Antara Babel) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menlu
Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson melakukan pembicaraan lewat
sambungan telepon untuk membahas sejumlah isu utama, di antaranya
mengenai perkembangan krisis diplomatik Qatar.
"Semalam Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menelepon saya. Kita
memang sudah janjian dalam minggu ini untuk melakukan komunikasi lewat
telepon," kata Retno Marsudi di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan ada sejumlah isu utama yang dibahasnya dengan Rex Tillerson.
Isu
utama itu, menurut dia, soal krisis di Teluk Persia di mana sejumlah
negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, karena Qatar
dianggap mengancam keamanan kawasan dan mendukung sejumlah kelompok
militan bersenjata.
Retno kepada Tillerson menyampaikan kembali posisi Indonesia
terhadap masalah tersebut, dan Indonesia meminta agar AS juga memberikan
kontribusinya agar situasi tidak memburuk dan dialog dapat segera
dilakukan.
"Rex Tillerton mengatakan bahwa Amerika berkomitmen untuk memberikan
kontribusinya dan sampai saat ini masih terus mengundang kedua belah
pihak agar dialog dapat dilakukan," tutur diplomat karir Kementerian
Luar Negeri RI itu.
Indonesia, dikemukakan mantan Duta Besar RI di Kerajaan Belanda itu,
terus berupaya mendorong agar negara-negara yang terlibat dalam krisis
diplomatik Qatar untuk menahan diri dan mengedepankan dialog dan
rekonsiliasi.
Pekan lalu, Retno menerima utusan khusus dari Uni Emirat Arab (UEA),
yaitu Menlu UEA Abdul Rahman bin Mohammde Al Owais guna membahas
upaya-upaya yang bisa ditempuh untuk menangani krisis diplomatik Qatar.
Di antara pesan yang disampaikan oleh utusan khusus UAE tersebut
adalah bagaimana mengedepankan dialog dalam penyelesaian krisis
diplomatik Qatar, kata Retno, yang mantan Duta Besar RI di Kerajaan
Norwegia.
UAE setuju bahwa dialog dan penyelesaian secara politik adalah opsi
tunggal yang paling memungkinkan bisa dicapai sementara penyelesaian
masalah lewat kekuatan militer bukan lah suatu pilihan.
Kemudian, Retno juga telah menerima kunjungan Menlu Maladewa Mohamed Asi dalam kunjunga bilateral di Jakarta pada Rabu.
Menlu Maladewa juga mendorong agar dialog dapat segera dilakukan, katanya.
Selain itu, Menlu Retno dan Tillerson juga membahas persiapan
pertemuan tingkat tinggi G20 yang akan dilaksanakan di Hamburg, Jerman
pada 7-8 Juli tahun ini.
Kedua menlu membahas rencana pertemuan bilateral antara Presiden
Trump dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela Konperensi Tingkat
Tinggi Kelompok 20 Negara (KTT G20) nanti.
"Kita membahas mengenai beberapa isu yang kemungkinan dibahas oleh
kedua presiden, antara lain adalah mengenai ancaman terorisme," ucap
Retno.
Selain itu, ia menyatakan, keduanya juga membahas masalah keamanan di Marawi, Filipina.
Menlu AS mengapresiasi langkah Indonesia yang telah menginisiasi
pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina yang akan
dilaksanakan besok di Manila, Filipina.
Pertemuan trilateral tersebut bertujuan untuk membahas situasi
keamanan terkini, khususnya di Marawi, serta dampaknya kepada keamanan
wilayah, demikian Retno Marsudi.
Tillerson Telepon Menlu RI Bahas Krisis Qatar
Rabu, 21 Juni 2017 20:11 WIB
Rex Tillerton mengatakan bahwa Amerika berkomitmen untuk memberikan kontribusinya ...