Washington (Antara Babel) - Amerika Serikat menginginkan China lebih
terlibat dalam mendukung pertarungan dunia melawan terorisme dan
mengalahkan ISIS, termasuk di Irak, kata pejabat tinggi Amerika Serikat,
Senin, menjelang pembicaraan keamanan tingkat tinggi dengan Beijing.
Sejauh
ini, China termasuk salah satu negara besar dunia yang paling jarang
diterpa terorisme. China yang juga anggota tetap Dewan Keamanan PBB,
terbilang ambisius dalam berinvestasi di berbagai belahan dunia.
Susan Thornton, wakil menteri luar negeri urusan Asia Timur
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, mengatakan, China hanya
mengambil peran terbatas dalam upaya kontra-terorisme, meskipun
tampaknya menjadi lebih tertarik.
"Kami ingin melihat mereka maju dan mengambil lebih banyak lagi
tanggung jawab," kata Thornton kepada wartawan saat pemimpin pertahanan
dan diplomat Washington dan China bersiap dalam pertemuan di Ibu kota
Amerika Serikat pada Rabu.
"Mereka punya banyak kepentingan, misalnya di Irak, dan mereka kami
kira harus melakukan lebih untuk memberi iuran pada upaya persekutuan
antarbangsa untuk mengalahkan ISIS," katanya.
Thornton mengatakan Beijing, yang bukan anggota koalisi yang
beranggotakan 68 orang, semakin terpengaruh oleh terorisme, seperti
terlihat pada pembunuhan dua warga China baru-baru ini di Pakistan.
Beijing telah mengirimkan "pesan awal" untuk dapat lebih banyak terlibat, kata Thornton.
"Kami ingin berdiskusi dengan mereka tentang apa yang kami pikir
bisa mereka lakukan, pastinya terkait penyediaan sumber daya untuk
pemerintah yang berjuang melawan terorisme dan mencoba membantu
pembangunan kapasitas bagi pemerintah dan aparat keamanan di berbagai
tempat," tambahnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan
dalam konferensi pers rutin di Beijing pada Selasa bahwa China dan
Amerika Serikat sama-sama menjadi korban terorisme.
"Kerja sama itu untuk kepentingan kedua belah pihak," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Perundingan Rabu akan melibatkan Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat, Rex Tillerson, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis,
dan koleganya dari China, Yang Jiechi, dan Jenderal Fang Fenghui,
Panglima Tentara Pembebasan Rakyat.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akan fokus meningkatkan
tekanan pada Korea Utara untuk melepaskan program nuklir dan rudalnya,
tapi juga mencakup bidang-bidang seperti kontra-terorisme dan persaingan
teritorial di Laut Cina Selatan yang strategis.
Amerika Serikat telah berselisih dengan China karena langkah Beijing
untuk membangun bangunan dan benteng di pulau di perairan sengketa itu.
Thornton mengatakan sekarang bahwa ada gerakan menuju persetujuan
pemberlakukan tata perilaku atas Laut Cina Selatan, Washington ingin
melihat pembekuan pada semua aktivitas konstruksi semacam itu.
Dia mengulangi seruan bagi China untuk menerapkan sanksi
Perserikatan Bangsa-Bangda terhadap Korea Utara dan, walaupun memuji
Beijing, yang memberlakukan larangan impor batubara Korea Utara,
menambahkan, "Kami ingin melihat China berbuat lebih banyak."
Amerika Serikat Desak China Berperan Lebih Besar Perangi Terorisme Dunia
Jumat, 23 Juni 2017 17:04 WIB
.. ingin melihat China berbuat lebih banyak...