Yogyakarta (Antara Babel) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Mohamad Nasir mengatakan sistem pembelajaran Pancasila dengan
gaya baru akan mulai diberikan kepada mahasiswa pada Tahun Akademik
2017-2018.
"Saat ini masih dirumuskan dalam Kongres Pancasila IX di
Universitas Gadjah Mada bagaimana Pancasila akan diajarkan kepada
mahasiswa," kata Nasir di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY) di Yogyakarta, Sabtu.
Nasir hadir dalam Deklarasi Antiradikalisme Perguruan Tinggi di DIY
yang diadakan di GOR UNY. Deklarasi tersebut diikuti mahasiswa penerima
beasiswa Bidik Misi.
Nasir mengatakan pembelajaran Pancasila kepada mahasiswa tidak akan
berupa hafalan semata tetapi pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Bagaimana nanti dalam jiwa, raga, dan tindakan kita mengamalkan
Pancasila dari sila pertama, kedua, hingga kelima," tuturnya.
Nasir mengatakan mahasiswa harus aktif dalam menangkal radikalisme,
narkoba, dan korupsi, serta menjaga empat pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Mahasiswa adalah calon pemimpin Indonesia di masa depan. Karena
itu, mahasiswa harus bisa menjaga Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Sebelum menghadiri Deklarasi Antiradikalisme Perguruan Tinggi di
DIY, Nasir mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Kongres IX
Pancasila yang diadakan di Universitas Gadjah Mada.
Menristekdikti: Pembelajaran Pancasila Gaya Baru Mulai 2017-2018
Sabtu, 22 Juli 2017 15:05 WIB