Banyumas (Antara Babel) - Ledakan amunisi jenis TNT milik Korps Pasukan
Khas TNI Angkatan Udara di Dusun Karya Tama, Kabupaten Rokan Hulu, Riau,
masih dalam investigasi, kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto.
"Kami memiliki SOP (Standar Operasional
Prosedur) bahwa di wilayah latihan itu sebelum dinyatakan steril,
seluruh masyarakat tidak boleh masuk. Jadi, saat itu belum dinyatakan
steril sehingga inilah yang kami selidiki," kata dia kepada wartawan di
Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Namun, kata dia, pihaknya juga
tidak boleh sembaranganmenyalahkan masyarakat karena kejadian itu
mungkin juga menjadi bahan introspeksi buat TNI. Dia sendiri mengakui
kejadian itu pelajaran yang sangat berharga bagi TNI AU dan masyarakat.
"Kami
juga punya AWR (Air Weapon Range) yang bisa digunakan latihan
penembakan. Itu pun banyak masyarakat yang memahami tentang SOP itu,
contohnya pengeboman di AWR kalau sudah dinyatakan selesai, masyarakat
masuk mengambil serpihan-serpihan itu karena masih mengandung nilai
ekonomis," kata dia.
Dengan penyelidikan tu, KSAU mengharapkan
dapat diketahui simpulnya hingga akhirnya menjadi introspeksi bagi TNI
AU untuk perbaikan ke dalam .
Insiden ledakan di Dusun Karya Tama
terjadi pada Kamis 20 Juli lalu sekitar pukul 11.30 WIB, usai latihan
Paskhas yang digelar sejak pukul 05.30 WIB hingga 09.00 WIB. Seorang
warga sipil bernama Suwanda (26) meninggal dunia dalam insiden ini.
Lima
lainnya --Heru, Anto, Asep Sofyan, Yudi Wiharjo, dan seorang wanita
Reni Cahyadi-- luka ringan hingga berat. Kelimanya juga warga sipil dan
rekan Suwanda.
TNI AU Masih Selidiki Ledakan di Rokan Hulu, Riau
Minggu, 23 Juli 2017 21:26 WIB