Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan
apresiasi atas akurasi dan kecepatan informasi pasar sehingga berperan
besar dalam pengendalian inflasi akhir-akhir ini.
"Apa yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun daerah sehingga
mampu mengendalikan inflasi itu? Yang pertama ialah dengan membangun
jaringan informasi," kata Presiden saat membuka Rapat Koordinasi
Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya,
Jakarta, Kamis.
Preside Jokowi menyebutkan beberapa tahun terakhir ini telah banyak
sekali dibangun jaringan-jaringan dan prosedur-prosedur untuk
menyebarluaskan informasi sehingga semua pelaku pasar bisa melihat
harga.
Dengan tersedianya informasi itu, menurut Presiden, maka para petani
juga dapat lebih cepat dalam mengetahui perkembangan harga komoditas di
pasar. Informasi terkait harga komoditas itu pada gilirannya juga dapat
meningkatkan efisiensi perencanaan paket kebijakan moneter yang akan
diambil pemerintah.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap
semakin akurat dan tepat waktunya informasi yang disebarkan itu karena
kecepatan waktu yang berhasil diraih sangat penting untuk mengetahui
keadaan pasar dan memberikan respons cepat bila terjadi kenaikan harga
komoditas.
"Jadi, kalau ada harga barang lebih mahal di satu tempat, tapi murah
di tempat lain, bisa langsung dikirim ke sana. Jadi, harga stabil
kembali," ucap Kepala Negara dan Pemerintahan RI itu.
Upaya ketiga yang ditempuh pemerintah, menurut Presiden, ialah
menumbuhkan budaya organisasi yang lebih awas terhadap segala perubahan
harga. Sedikit saja terjadi perubahan harga, pemerintah akan langsung
bergerak menanggapi perubahan itu.
"Kalau dulu naik dianggap biasa, sekarang tidak biasa. Ini budaya
organisasi yang sangat baik untuk diteruskan," tutur Presiden.
Di
tengah keberhasilan tersebut, Presiden Jokowi menekankan dan tetap
meminta jajarannya baik di pusat maupun daerah untuk terus berinovasi
dalam menjaga dan menekan laju inflasi di tiap daerah.
"Karena, kita sudah lama memiliki budaya pasrah soal inflasi. Sudah
menjadi persepsi publik kisaran 8 hingga 10 persen itu sesuatu yang
wajar dan tidak dapat diapa-apakan. Padahal, bisa kita kerjakan. Kenapa
di negara lain inflasi bisa sangat rendah sekali, satu sampai dua
persen? Karena, mereka melakukan sesuatu," ujar Presiden.
Presiden
menyebutkan dalam beberapa waktu belakangan ini Indonesia mampu meredam
gejolak inflasi. Melalui data yang disampaikan, maka angka inflasi
nasional dalam kurun 2016-2017 tercatat cukup rendah. Bahkan, pada akhir
2016, inflasi berada pada angka 3,02 persen, terendah dalam kurun waktu
tujuh tahun terakhir.
Presiden Jokowi Apresiasi Akurasi dan Kecepatan Informasi Pasar
Kamis, 27 Juli 2017 17:04 WIB
Apa yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun daerah sehingga mampu mengendalikan inflasi itu? Yang pertama ialah dengan membangun jaringan informasi,