Jakarta (Antara Babel) - Jumat kemarin Korea Utara meluncurkan peluru
kendali antarbenua Hwasong-14 yang merupakan kata dalam Bahasa Korea
yang berarti Mars.
Rudal ini mencapai ketinggian 3.724.9 km dan
terbang sejauh 998 km selama 47 menit 12 detik sebelum mendarat di
perairan lepas pantai timur Semenanjung Korea, lapor kantor berita Korea
Utara KCNA seperti dikutip Reuters.
Para pakar Barat menyatakan
peluru kendali ini lebih maju ketimbang peluru kendali antarbenua atau
ICBM yang diluncurkan pada uji coba yang pertama.
Peluncuran itu
memperlihatkan pemisahan tahapan roket yang berhasil, keandalan
pengendali dan penuntun wahana yang memungkinkan hulu ledak masuk
atmosfer di bawah kondisi yang lebih keras ketimbang di bawah lintasan
jarak jauh normal, lapor KCNA.
Lintasan ini sejalan dengan
penaksiran militer Korea Selatan, AS dan Jepang yang sudah meyakini
bahwa uji coba ini beradal dari roket untuk kelas peluru kendali ICBM.
Para
pakar senjata menyatakan peluncuran itu menunjukan bahwa banyak bagian
wilayah Ameria Serikat masuk jangkauan rudal ini, jika peluru kendali
diluncurkan di lintasan rata.
Jeffrey Lewis dari Middlebury
Institute of International Studies menyebutkan peluncuran terbaru ini
memperlihatkan Los Angeles ada dalam jangkauan peluru kendali Korea
Utara, namun Chicago, New York dan Washington yang berada di bagian
barat AS, tidak masuk jangkauan.
"Mungkin saja peluru kendali itu
tidak menunjukkan jangkauan penuhnya. Pemodelan komputer memperlihatkan
bahwa peluru kendali itu bisa menghantam semua sasaran," kata dia.
Union
of Concerned Scientists yang berbasis di AS mengungkapkan kalkulasinya
yang menunjukkan rudal antarbenua Korea Utara itu bisa masuk jauh ke
ujung timur AS di Denver dan Chicago.
Michael Elleman dari
International Institute for Strategic Studies menyatakan jendala untuk
solusi diplomatik dengan Korea Utara seketika tertutup gara-gara uji
coba yang terakhir ini.
"Kuncinya di sini adalah bahwa Korea
Utara berhasil menggelar dua kali uji coba dalam jangka kurang dari satu
bulan. Jika kecenderungan ini bertahan, maka mereka bisa menciptakan
ICBM yang benar-benar andal sebelum akhir tahun ini," kata Elleman.
Rudal Antarbenua Korea Utara Jangkau Seluruh Sudut AS
Sabtu, 29 Juli 2017 18:36 WIB