New York (Antara Babel) - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada
Senin (Selasa pagi WIB), menyusul berita bahwa Amerika Serikat sedang
mempertimbangkan untuk meningkatkan sanksi terhadap Venezuela.
Pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi pada
sektor minyak vital Venezuela, setelah Venezuela mengadakan pemungutan
suara untuk Majelis Konstituante Nasional pada Minggu (30/7), menurut
laporan media, lapor Xinhua.
Laporan mengatakan bahwa tindakan tersebut kemungkinan akan menghalangi
penjualan minyak mentah AS yang lebih ringan, yang Venezuela campurkan
dengan minyak mentahnya yang berat dan kemudian diekspor.
Berita tersebut memunculkan spekulasi bahwa harga minyak akan naik dalam jangka pendek.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI)
untuk pengiriman September, bertambah 0,46 dolar AS menjadi menetap di
50,17 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk
pengiriman September, naik 0,13 dolar AS menjadi ditutup pada 52,65
dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pemerintah AS juga menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Presiden
Venezuela Nicolas Maduro pada Senin (31/7) sebagai respon atas keputusan
Caracas menggelar pemungutan suara untuk memilih anggota lembaga
legislatif baru, kantor berita Reuters melaporkan.
Penjatuhan sanksi itu adalah kebijakan paling keras pemerintahan
Presiden Donald Trump yang sempat menyebut pemungutan suara pada Minggu
(30/7) di Venezuela sebagai pemilu yang "memalukan".
Sanksi kepada Maduro itu tidak meliputi hal-hal terkait minyak,
meski pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkannya, kata
sejumlah sumber di Kongress dan seorang sumber lain di Gedung Putih.
Dalam sanksi tersebut, semua aset Maduro yang berada di bawah
yuridiksi Washington telah dibekukan. Selain itu, warga Amerika Serikat
juga dilarang untuk melakukan hubungan bisnis dengannya, kata Kantor
Aset Luar Negeri, Kementerian Keuangan AS.
Harga Minyak Naik Didorong Kemungkinan Sanksi AS Terhadap Venezuela
Selasa, 1 Agustus 2017 9:25 WIB