Yerusalem (Antara Babel) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
menjadi tersangka beberapa kejahatan termasuk suap, penggelapan dan
pelanggaran kepercayaan menurut konfirmasi kepolisian Israel pada Kamis.
Dalam satu dokumen yang diajukan ke hakim pengadilan, polisi
mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa Netanyahu adalah tersangka
dalam dua kasus korupsi yang sedang diselidiki.
Menurut warta media setempat, Netanyahu disangka menerima suap dari
miliarder Israel-Amerika di Hollywood Arnon Milchan, dan menawarkan
keuntungan komersial ke satu penerbit surat kabar sebagai imbalan bagi
liputan positif.
Polisi telah mengajukan permintaan penerbitan gag order
--perintah yang melarang pengungkapan atau pembahasan publik termasuk
oleh pers mengenai informasi yang berkenaan dengan satu kasus--saat
mereka berusaha membujuk mantan kepala staf Netanyahu, Ari Harow,
menjadi saksi dalam kasus tersebut.
Pengadilan mengizinkan penerbitan perintah tersebut, yang akan berlaku sampai 17 September.
Seorang juru bicara Netanyahu membantah klaim itu, menyebutnya "palsu" dan "bermotif politik"menurut situs berita Walla.
"Kami dengan tegas menolak klaim tak berdasar itu," kata juru bicara tersebut.
"Upaya
untuk mengganti pemerintah dilancarkan secara penuh, tapi itu
ditakdirkan gagal, karena alasan sederhana: tidak akan ada apa pun sebab
memang tak ada apa-apa," katanya sebagaimana dikutip kantor berita
Xinhua.
Pada Kamis pagi, Jaksa Agung Israel Avichai Mendelblit mengatakan pembicaraan dengan Harow "mengalami kemajuan".
Netanyahu (67) adalah tersangka dalam dua kasus. Satu, yang disebut
polisi sebagai "Kasus 2000", melibatkan pembicaraan rahasia yang ia
lakukan dengan pemilik surat kabar besar Israel bernama Yediot Aharonot
mengenai pengurangan persaingan dalam sektor berita sebagai imbalan
bagai liputan yang lebih positif.
Kasus lain, yang dikenal dengan
nama "Kasus 1000", melibatkan kecurigaan bahwa Netanyahu dan istrinya
Sara menerima hadiah-hadiah mahal dari pengusaha Israel-AS dan produser
Hollywood Arnon Milchan.
Netanyahu telah diperiksa oleh polisi empat kali. Pada Maret, Kepala
Polisi Roni Alsheikh menduga polisi hampir menuntaskan penyelidikan
itu, dan berkata, "Kami berada pada tahap akhir."
Penundaan oleh otoritas penegak hukum menyulut kemarahan di dalam
masyarakat Israel, memunculkan demonstrasi mingguan di dekat kediaman
Mendelblit guna menuntut pengajuan tuntutan terhadap Netanyahu, demikian
menurut warta kantor berita AFP.
Netanyahu Jadi Tersangka Kasus Korupsi
Jumat, 4 Agustus 2017 17:02 WIB
Kami dengan tegas menolak klaim tak berdasar itu,