Jakarta (Antara Babel) - Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar,
yang baru saja diselesaikan proses pembangunan tahap pertamanya, masih
kesulitan air bersih sehingga Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)
mengirimkan ahli teknik lingkungan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
"Air di wilayah tersebut payau sehingga selama ini masyarakat
sekitar mengandalkan dan sangat bergantung dari air tadah hujan," kata
Ketua Tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib
melalui siaran pers di Jakarta, Senin.
Menurut siaran pers tersebut, MER-C mengirim empat relawan teknis
yang berangkat Senin yaitu Ichsan Thalib, Ketua Divisi Konstruksi MER-C
Idrus M. Alatas, Agus Subiyakto Saleh dan Nur Ikhwan Abadi.
Tim akan melakukan studi lanjutan untuk mengatasi permasalahan
kesulitan air bersih di wilayah sekitar Rumah Sakit Indonesia di
Myanmar.
"Keikutsertaan ahli teknik lingkingan diharapkan bisa mengatasi
permasalahan air bersih yang tidak hanya sangat penting bagi operasional
rumah sakit, tetapi juga bagi kehidupan masyarakat sekitar baik Muslim
maupun Budha," tutur Ichsan.
Selain mencoba mengatasi kesulitan air bersih, tujuan utama tim
tersebut adalah melakukan supervisi pekerjaan tahap pertama yang
dikerjakan oleh kontraktor lokal pemenang tender sekaligus melakukan
finalisasi pembayaran.
Pengerjaan tahap pertama meliputi pengurukan dan pemagaran lahan
Rumah Sakit Indonesia seluas lebih dari 7.000 meter persegi yang
terletak di Muaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State.
Tim relawan MER-C akan berkunjung selama lima hari di Myanmar hingga Jumat (11/8).
Rumah Sakit Indonesia di Myanmar adalah program kerja sama MER-C
dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung Pemerintah Indonesia.
Rumah Sakit Indonesia di Myanmar diharapkan dapat menjadi salah
satu diplomasi kemanusiaan dalam bidang kesehatan yang dapat mendorong
terciptanya perdamaian bagi warga Muslim dan Budha di negara tersebut.
Rumah Sakit Indonesia di Myanmar Kesulitan Air Bersih
Selasa, 8 Agustus 2017 10:33 WIB
Air di wilayah tersebut payau sehingga selama ini masyarakat sekitar mengandalkan dan sangat bergantung dari air tadah hujan,