Sydney (Antara Babel) - Australia "akan membantu Amerika Serikat" jika
Korea Utara menyerang, kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada Jumat,
setelah Pyongyang menguraikan rencana untuk menembakkan rudal ke dekat
wilayah Amerika Serikat, Guam.
Pernyataan perdana menteri
Australia kepada sekutu dekat Washington disampaikan setelah Presiden
Donald Trump memperingatkan Korea Utara bahwa negara itu harus "sangat,
sangat cemas" dengan konsekuensi jika berpikir untuk menyerang Amerika
Serikat (AS).
"Amerika Serikat tidak memiliki sekutu sekuat Australia," kata Turnbull kepada stasiun radio komersial Melbourne, 3AW.
"Dan kami memiliki perjanjian ANZUS dan jika ada serangan ke Australia atau Amerika Serikat maka kami akan saling membantu."
"Kami
tegaskan. Jika ada serangan di Amerika Serikat oleh Korea Utara, maka
perjanjian ANZUS akan diajukan dan Australia akan membantu Amerika
Serikat."
Hubungan antara Washington dan Pyongyang mengalami
ketegangan selama berbulan-bulan, menyusul uji coba rudal berulang kali
Korea Utara, termasuk dua uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada
Juli.
Turnbull mengatakan dia bicara dengan Wakil Presiden
Amerika Serikat Mike Pence pada Kamis, yang memberi tahu dia pendekatan
yang lebih disukai dalam menghadapi Korea Utara adalah melalui
sanksi-sanksi ekonomi.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
pada Sabtu menyetujui sanksi-sanksi keras yang bisa merugikan Korea
Utara hingga satu miliar dolar AS per tahun, demikian menurut warta
kantor berita AFP.
Australia Akan Bantu AS Jika Korea Utara Menyerang
Jumat, 11 Agustus 2017 10:39 WIB
Kami tegaskan. Jika ada serangan di Amerika Serikat oleh Korea Utara, maka perjanjian ANZUS akan diajukan dan Australia akan membantu Amerika Serikat,