Bogor (Antara Babel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta
agar lembaga penyalur pembiayaan ultramikro dapat menekan bunga
pembiayaan ultramikro agar tidak melebihi rentang 9-11 persen per tahun.
Sri Mulyani, di Desa Pasir Angin, Kabupaten Bogor, Senin, berjanji akan
terus mengawasi dan meninjau lembaga penyalur ultramikro agar dapat
lebih efisien, sehingga biaya kredit yang dibebankan kepada pengusaha
ultramikro tidak terlalu tinggi.
"Kita akan lihat nanti agar dapat lebih turun dari sekarang," kata Sri
Mulyani seusai peresmian Sinergi Pemerintah dalam Mengangkat Ekonomi
Rakyat melalui Inklusi Keuangan.
Lembaga penyalur ultramikro adalah tiga BUMN yakni PT. Pegadaian, PT.
Bahana Ventura, PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) beserta
koperasi-koperasi di daerah.
Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran Rp1,5
triliun tahun ini untuk disalurkan sebagai pembiayaan ultramikro. Dana
itu disalurkan dari Kemenkeu melalui lembaga penyalur dengan bunga 2-4
persen.
Kemudian, kata Sri Mulyani, lembaga penyalur memberikan pembiayaan
ultramikro tersebut dilengkapi dengan asuransi pembiayaan dari Askrindo,
biaya pendampingan usaha dan juga biaya operasional kepada masyarakat
yang berusaha, dengan bunga yang saat ini rata-rata sebesar 9-11 persen.
Jika dibandingkan dengan praktik yang terjadi sebelum ada ultramikro,
kata Sri Mulyani, lembaga pembiayaan akan mematok bunga pembiayaan mikro
yang sangat tinggi kepada masyarakat, bahkan bisa mencapai 15-50
persen. Hal itu karena lembaga pembiayan itu memakai sumber pendanaan
dari perbankan yang mematok bunga kredit yang cukup tinggi.
"Nah sekarang Pusat Investasi Pemerintah Kemenkeu memberikan bunga
rendah yang 2-4 persen. Dengan itu diharapkan lembaga penyalur bisa
memberikan bunga yang jauh lebih rendah dari yang sebelumnya ke
masyarakat," ujarnya.
Menkeu mengatakan melalui pembiayaan ultramikro ini memang pemerintah
ingin memperkuat terlebih dahulu lembaga penyalurnya agar dapat menekan
bunga pembiayaan ke masyarakat.
"Pemrintah tidak mungkin melayani sendiri. Jadi lebih memperkuat yang
sudah melayani masyarakat, sehingga bunga lebih rendah lagi," ujar dia.
Proyek percontohan pembiayaan ultramikro akan diterapkan di 19
kabupaten/kota hingga akhir tahun ini dengan sasaran 44 juta pelaku
usaha di seluruh Indonesia, salah satu lokasinya di Megamendung, Bogor.
Plafon pembiayaan dari ultramikro ini berkisar hingga Rp10 juta.
Menkeu Minta Bunga Ultramikro Kurang Dari 9-11 Persen
Senin, 14 Agustus 2017 15:49 WIB
Kita akan lihat nanti agar dapat lebih turun dari sekarang,