Jakarta (Antara Babel) - Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional
(PAN) antara lain akan membahas mengenai calon presiden yang akan
diusung partai
di Pemilu Presiden 2019 karena mayoritas pengurus daerah mengusulkan
pembahasan masalah itu, kata Ketua Panitia Pelaksana Rapat Kerja
Nasional PAN Yandri Susanto.
"PAN di daerah menginginkan agar calon presiden dibahas dalam
Rakernas. Apakah akan menyebut nama seperti yang banyak beredar di media
atau hanya rekomendasi, menunggu hasil Rakernas," kata Yandri dalam
konferensi pers di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta,
Jumat.
Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang akan
berlangsung serentak, menurut dia, juga menjadi pertimbangan partai
untuk membahas masalah calon presiden yang akan diusung partai dalam
rapat kerja itu.
"Kondisi ini berbeda dengan Pemilu 2014, daerah ingin capres digelindingkan sebelum Pileg sebagai (cara) test the water, mereka akan lakukan evaluasi," ujarnya.
Rakernas,
ia menjelaskan, nantinya bisa mengeluarkan satu nama yang akan diusung
PAN atau hanya rekomendasi yang akan ditindak lanjuti dalam Rakernas
2018.
Menurut dia, partai kemungkinan akan mendukung Joko Widodo, Prabowo
Subianto atau Gatot Nurmantyo yang memiliki hubungan yang baik dengan
PAN.
"Atau bisa ada kejutan lain karena waktunya panjang sehingga
harus diperbincangkan satu atau dua nama serta melihat kondisi
Rakernas," katanya.
Yandri mengatakan langkah PAN membahas nama calon presiden yang akan
didukung partai tidak terkait dengan sikap partai politik lain yang
sudah lebih dahulu menyampaikan dukungan terhadap satu calon.
PAN,
ia melanjutkan, mengambil langkah itu murni karena mempertimbangkan
usul kader di daerah mengenai persiapan dini menghadapi Pemilu
Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Selain itu, Yandri mengatakan, Rakernas akan membahas isu strategis
seperti pelaksanaan pemilihan kepala daerah di 171 daerah dan persiapan
pendaftaran anggota legislatif 2019.
PAN Akan Bahas Capres di Rapat Kerja Nasional
Jumat, 18 Agustus 2017 16:20 WIB
PAN di daerah menginginkan agar calon presiden dibahas dalam Rakernas. Apakah akan menyebut nama seperti yang banyak beredar di media atau hanya rekomendasi, menunggu hasil Rakernas,