Astana, Kazakhstan (Antara Babel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan
ada potensi Indonesia meningkatkan ekspor dan impor dengan Kazakhstan
yang saat ini belum optimal.
"Selama ini hubungan perdagangan juga boleh dibilang masih kecil.
Itu karena jarak juga tidak mudah. Tapi ada potensi untuk tingkatkan
ekspor dan impor kita dari Kazakhstan," kata Wapres di Astana,
Kazakhstan, Sabtu.
Hal itu dikatakan Wapres setelah sebelumnya melakukan kunjungan
kehormatan kepada Perdana Menteri Kazakhstan Bakytzhan Sagintayev di
Kantor PM Republik Kazakhstan di Astana.
Wapres mengatakan, potensi ekspor dan impor tersebut, misalnya,
terigu dari Kazakhstan dan minyak kelapa sawit, kopi maupun teh dari
Indonesia.
Menurut Wapres, rendahnya tingkat ekspor-impor dengan Kazakhstan
selain karena jarak yang cukup jauh dengan Indonesia, juga karena
sulitnya transportasi dan tidak ada pelabuhan di Kazakhstan yang tidak
memiliki laut.
Selain membicarakan tentang potensi ekspor-impor, dalam pertemuan
bilateral itu, Wapres Jusuf Kalla juga mengambil kesempatan itu untuk
meminta dukungan tentang beberapa hal dan membicarakan implementasi dari
seluruh program negara Islam di bidang teknologi.
Wapres Jusuf Kalla melakukan lawatan ke Kazakhstan dalam rangka
menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama Organisasi Kerja Sama
Islam (OKI) tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
KTT KTT yang digelar selama dua hari itu akan dibuka oleh Presiden
Kazakshtan di Palace of Independence Tauelsizdik Ave 52, Astana,
Kazakhstan, Minggu (10/9).
Wapres yang didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla tiba di Astana,
Kazakhstan pada Jumat (8/9) malam sekitar pukul 22.30 waktu setempat.
Wapres juga didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.
Wapres: Indonesia Berpotensi Tingkatkan Ekspor-Impor dengan Kazakhstan
Sabtu, 9 September 2017 23:42 WIB