Gotheborg, Swedia (Antara Babel) - Swedia menggelar latihan perang
terbesar sejak dua dekade terakhir dengan dukungan dari sejumlah anggota
NATO, dengan melibatkan 19.000 tentara. Swedia bukan anggota NATO.
Pemotongan anggaran pertahanan yang dilakukan Swedia dalam beberapa
tahun terakhir membuat negara tersebut khawatir tidak dapat mengimbangi
kekuatan militer Rusia yang terus membesar. Moskow juga akan menggelar
latihan perang dengan melibatkan 13.000 tentara pada Kamis.
Swedia akan melakukan simulasi serangan dari arah timur Pulau Baltik, Gotland, di dekat daratan utama Swedia.
"Situasi keamanan terus berkembang ke arah yang buruk," kata Micael
Byden, komandan pasukan bersenjata Swedia, saat mempresentasikan
rencana latihan perang yang akan berlangsung selama tiga pekan tersebut.
Swedia, dan negara-negara Balitk, ditambah Polandia, sangat
terganggu atas aksi aneksasi Rusia terhadap wilayah Ukraina, semenanjung
Krimea di dekat Laut Hitam, pada 2014 lalu. Mereka juga memprotes
dukungan Moskow kepada gerilyawan separatis di wilayah timur Ukraina.
"Rusia adalah negara yang sangat mempengaruhi situasi keamanan di
Eropa saat ini dengan sejumlah aksi mereka, seperti aneksasi Krimea dan
pertempuran di timur Ukraina, sehingga jelas kami memantau dengan
seksama apa yang Rusia lakukan," kata Byden.
Sekitar 1.500 tentara dari Amerika Serikat, Prancis, Norwegia, dan
sejumlah negara anggota NATO lain juga turut berpartisipasi dalam
latihan perang yang dinamai Aurora itu.
Swedia, yang tidak termasuk sebagai anggota NATO, memutuskan untuk
menaikkan anggaran militer sampai dua persen dari total produk domestik
bruto, setelah hanya membelanjakan anggaran pertahanan sebesar satu
persen sejak 1990an.
Negara kerajaan di Nordik itu juga memberlakukan kembali wajib militer.
Angkatan Bersenjata Swedia yang dulu bisa memobilisasi tentara
sebanyak lebih dari 600.000 orang, kini hanya berjumlah 20.000 ditambah
22.000 tentara relawan cadangan.
NATO sendiri mengatakan bahwa latihan perang Aurora bukan merupakan respon atas latihan serupa dari Rusia pada Kamis.
Byden, di sisi lain, menekankan pentingnya posisi NATO bagi Swedia.
"Kami adalah negara berdaulat yang bertanggung jawab atas keamanan
kami sendiri. Kami melakukannya dengan pihak lain, yang siap mendukung
dan siap menerima bantuan," kata dia.
Amerika Serikat mengirim sejumlah kendaraan perang melalui laut
dari Jerman, sementara Prancis mengirim peralatan perang mereka dengan
kereta.
Pemerintah Swedia secara umum mengatakan bahwa pihaknya akan tetap
netral di tengah persaingan NATO dengan Rusia. Swedia tidak pernah
terlibat dalam perang sejak bertempur dengan Norwegia pada 1814.
Khawatirkan Rusia, Swedia Gelar Latihan Perang Terbesar Sepanjang 20 Tahun
Kamis, 14 September 2017 13:54 WIB
Situasi keamanan terus berkembang ke arah yang buruk,