Jakarta (Antara Babel) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihakdalam
pemilu legislatif dan pemilihan presiden untuk sama-sama menjaga agar
tidak ada tindakan anarkis selama penyelenggaraan kegiatan tersebut.
"Peserta pemilu legislatif dan pemilu presiden harus siap menang,
siap kalah. Yang menang bertenggang rasa yang kalah tidak perlu ngamuk,"
kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhyono, Selasa.
Presiden mengatakan pengalaman penyelenggaran pemilihan presiden
1999 dan sejumlah pilkada langsung, yang tadinya berjalan damai
tiba-tiba menjadi anarkis.
"Kita harus mencegahnya," kata Presiden.
Presiden juga mengingatkan penyelenggara pemilu, badan pengawas dan
juga kepolisian serta masyarakat perlu aktif mencegah kecurangan pemilu.
"Banyak yang bilang ada intimidasi dan paksaan dari sejumlah pejabat
daerah. Panwaslu harus aktif untuk mengawasi dan mencegahnya. Ada yang
curiga institusi intelejen bermain. Silahkan jajaran Bawaslu dan
masyarakat luas awasi. Lebih baik begitu," tegasnya.
Presiden mengajak semua pihak bila mencurigai ada peluang kecurangan
maka menggunakan saluran pengaduan dan pengawasan yang ada.
"Mari kita gunakan cara demokratis yang diatur undang-undang," katanya.
"Polri dan aparat keamanan lainnya harus bekerja penuh- sebelum,
selama dan setelah pemungutan suara - untuk pastikan pemilu tertib dan
aman," kata Presiden.
Kepala negara menambahkan,"jaga netralitas TNI dan Polri, tidak
boleh tergoda kekuasaan. Selama berstatus aktif, TNI dan Polri harus
tetap lurus tidak berpolitik."
"Peserta Pemilu Yang Kalah Tidak Perlu Ngamuk"
Selasa, 1 April 2014 11:21 WIB
"Peserta pemilu legislatif dan pemilu presiden harus siap menang, siap kalah. Yang menang bertenggang rasa yang kalah tidak perlu ngamuk,"