Pegawai PLN Unit Induk Wilayah PLN Bangka Belitung, Slamet Budi Irawan beserta anggota timnya rela bolak-balik naik sampan untuk melayani kebutuhan listrik Warga Pulau Gersik Kabupaten Belitung.

Keterangan pers PLN yang diterima Antara di Pangkalpinang, Rabu, menyebutkan saat ini warga Pulau Gersik Kabupaten Belitung semakin terbantu dengan adanya listrik di daerah tersebut.

Selain untuk penerangan, listrik di sana dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan dan kegiatan ekonomi seperti pembuatan pendingin ikan.

Untuk mendukung operasional tersebut PLN menyediakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kapasitas 4 x 100 kW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kapasitas 40 kW dengan didukung jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 22 Kms yang sudah beroperasi sejak tahun 2017 yang lalu.

Slamet beserta dengan anggotanya merupakan pahlawan kelistrikan yang terus berupaya memberi layanan dan menjaga keandalan pasokan listrik bagi pulau berpenduduk 454 kepala keluarga (KK) itu.

Sama hal seperti di perkotaan, dalam menjalankan tugas Slamet dibantu oleh delapan orang anggota terdiri dari empat orang operator pembangkit yang menjalankan fungsi pemeliharaan dan perbaikan engine apabila terjadi gangguan, serta empat orang petugas yantek (layanan teknik) yang berfungsi melakukan pemeliharaan dan recovery apabila terjadi gangguan pada sisi jaringan.

Melayani warga di kepulauan tentu berbeda dan menyisakan suka duka tak terlupakan. Bagi Slamet terombang-ambing di lautan dengan menggunakan sampan kemudian dilanjut menggunakan kapal selama 4,5 jam untuk sekedar mengirim bahan bakar minyak (BBM) dan oli sebulan sekali dilakoninya dengan penuh rasa ikhlas.

"Di pulau ini tidak ada kapal yang secara regular bolak-balik ke kota, sehingga harus mencari kapal dulu bila mau pergi ke kota. Yang paling menantang adalah bila cuaca tak bersahabat saat tiba waktunya pengiriman BBM, kadang-kadang ngeri juga di laut," ujar slamet.

Pengalaman lain bagi Slamet adalah bisa hidup membaur dan mengenal masyarakat di sana dengan intens dan mendalam.

"Masyarakat di sini sangat baik, saya merasa tidak sendirian bertugas karena rasa kekeluargaan yang terbangun. Di waktu luang saya ikut kegiatan bersama mereka seperti kerja bakti, upacara-upacara adat, sosialisasi dan perkumpulan lainnya," katanya.

Setiap hari, Slamet memulai aktivitas di Pulau seluas 20 kilo meter persegi ini dengan melakukan briefing pagi bersama anggota timnya. Kemudian dilakukan pencatatan parameter-parameter pada mesin seperti jumlah pemakaian BBM, jumlah kWh produksi dan parameter lainnya.

"Setelah briefing dan melakukan pencatatan data, kami melakukan pengisian BBM, cleansing mesin dan menjalankan program-program operasional lain yang sudah direncanakan sebelumnya hingga malam hari," katanya.

Di sisi jaringan distribusi, setiap harinya petugas yantek melakukan inspeksi jaringan, penggantian peralatan yang sudah dijadwalkan untuk diganti dan menindaklanjuti laporan gangguan listrik yang masuk dari pelanggan.

Ia mengaku menjadi pegawai PLN yang bertugas di pulau terdepan, terluar dan tertinggal adalah sebuah kebanggaan, karena dapat memberikan layanan kelistrikan bagi warga Pulau Gersik.

"Tentu bangga ya, karena kami bisa memberikan terang untuk masyarakat. Yang tadinya untuk penerangan susah sekarang gampang. Adik-adik yang sekolah bisa belajar dengan terang, bidan dan dokter bisa meningkatkan layanan kesehatan, nelayan sekarang bisa membuat es untuk mengawetkan ikan," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019