Kupang (Antara Babel) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang memperkirakan fenomena el nino masih berpeluang memicu awal dimulainya musim kemarau di Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini, sehingga para petani harus mewaspadainya.

"Hal ini ditandai dengan masih terjadi hujan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah dalam provinsi berbasis kepulauan ini karena suhu muka laut perairan Indonesia masih relatif hangat, sehingga persediaan uap air di wilayah Indonesia pada umumnya cukup dan dapat menimbulkan hujan dengan intensitas tertentu," kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Juli Setiyanto, di Kupang, Minggu.

Ia mengatakan El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan naiknya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik, sehingga kurang memungkinkan petani dan nelayan leluasa beraktivitas.

Fenomena itu katanya sudah nampak pada sejumlah daerah di NTT, seperti yang sedang dialami sebagian kecil petani di Malaka, Lembata, TTS, TTU, dan Sumba Timur menyebabkan para petani di daerah itu cemas akan kekurangan pangan pokok yang selalu tersedia di dalam lumbung masing-masing.

Dia mengatakan umumnya di wilayah Indonesia diprediksi El Nino lemah hingga sedang. Pada 2014, fenomena El Nino diprediksi tidak separah tahun 1997 sehingga tidak akan memicu kekeringan yang lebih buruk dibandingkan tahun 1997.

Pewarta:

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014