Nelayan Sungailiat, Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang melakukan tambat labuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) sudah kembali melaut setelah H+3 Lebaran.
Menurut petugas pelayanan air bersih PPN Sungailiat, Robi Aguar di Sungailiat, Sabtu, sejak kemarin Jumat (7/6) atau H+3, sudah kembali mengisi logistik untuk keperluan selama melaut.
"Kemarin kapal dengan alat tangkap mini purse seine sudah melaut dan hari ini kapal dengan alat tangkap pancing sebagian sudah melakukan aktivitas melaut," katanya.
Dia mengatakan, kebutuhan air bersih untuk jenis kapal mini purse seine mencapai 800 liter lebih sedangkan untuk kapal dengan alat tangkap pancing sebanyak 500 liter.
"Setelah selesai merayakan Lebaran dengan bersilaturahmi, nelayan kembali beraktivitas melaut dengan waktu yang berbeda-beda," kata salah seorang nelayan, Deny.
Dia mengatakan, di awal melaut setelah merayakan lebaran nelayan mengalami kesulitan mendapatkan solar dari Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) maupun dari agen pengisian minyak subsidi yang ada di pelabuhan.
"Sebagian nelayan mengalami kendala mendapat solar pada awal melaut setelah Lebaran karena surat rekomendasikan mendapatkan solar dari pihak syahbandar belum bisa diterbitkan," jelasnya.
Nelayan yang melaut kata dia, menggunakan solar yang sengaja dipersiapkan sebelum Lebaran atau membeli solar dari luar pelabuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Menurut petugas pelayanan air bersih PPN Sungailiat, Robi Aguar di Sungailiat, Sabtu, sejak kemarin Jumat (7/6) atau H+3, sudah kembali mengisi logistik untuk keperluan selama melaut.
"Kemarin kapal dengan alat tangkap mini purse seine sudah melaut dan hari ini kapal dengan alat tangkap pancing sebagian sudah melakukan aktivitas melaut," katanya.
Dia mengatakan, kebutuhan air bersih untuk jenis kapal mini purse seine mencapai 800 liter lebih sedangkan untuk kapal dengan alat tangkap pancing sebanyak 500 liter.
"Setelah selesai merayakan Lebaran dengan bersilaturahmi, nelayan kembali beraktivitas melaut dengan waktu yang berbeda-beda," kata salah seorang nelayan, Deny.
Dia mengatakan, di awal melaut setelah merayakan lebaran nelayan mengalami kesulitan mendapatkan solar dari Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) maupun dari agen pengisian minyak subsidi yang ada di pelabuhan.
"Sebagian nelayan mengalami kendala mendapat solar pada awal melaut setelah Lebaran karena surat rekomendasikan mendapatkan solar dari pihak syahbandar belum bisa diterbitkan," jelasnya.
Nelayan yang melaut kata dia, menggunakan solar yang sengaja dipersiapkan sebelum Lebaran atau membeli solar dari luar pelabuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019