Wali Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil (Molen) bersama Sekda Radmida Dawam, para Asisten dan tim dari BKPSDMD dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Depati Hamzah dalam rangka mengecek pelayanan rumah sakit itu.

"Sidak hari ini lebih melihat kepada fasilitas pelayanan umum di RSUD Depati Hamzah, bukan memvonis tetapi lebih melihat apa yang menjadi kebutuhan, apa yang menjadi kekurangan RSUD, sehingga bisa melengkapi dan memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat," katanya di Pangkalpinang, Senin.

Menurutnya RSUD Depati Hamzah yang telah memiliki gedung baru tentunya harus memiliki fasilitas yang lengkap agar pelayanannya lebih maksimal.

"Saat ini masih banyak fasilitas-fasilitas yang masih kurang. Hal-hal kecil seperti gorden untuk penahan panas belum ada, teralis untuk pengunjung biar tertib, selimut untuk para pasien, kotak sampah, tempat pembuangan sampah. Hal-hal seperti ini patut menjadi perhatian bersama," ujarnya.

Selain itu, Molen mengungkapkan RSUD Kota Pangkalpinang masih kekurangan sarana dan prasarana alat-alat kesehatan seperti belum adanya CT Scan, MRI dan alat endoscopy yang rusak. 

Pengadaan alkes ini akan diusahakan dengan menggunakan dana APBN, dimana pada tahun ini Pemerintah Kota Pangkalpinang mendapatkan dana pusat sekitar Rp8,5 miliar - Rp9,5 miliar.

"Rumah Sakit ini agar benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat, ada kepercayaan masyarakat. Selama ini kan kita mau CT Scan harus ke Siloam, RS Timah, RS KIM, padahal ini bisa menjadi pendapatan untuk rumah sakit kita. Nah, ini yang harus kita cari jalan keluarnya sehingga tersedia dan bisa menjadi pendapatan untuk kita," katanya.

Selain itu kata Dia, nantinya di setiap kecamatan akan disediakan ambulans dan mobil jenazah. Hal itu merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.

"Saya maunya kita jemput bola nanti, siapa yang sakit kami siap jemput bola. Kami akan anggarkan semua dari APBD," ujarnya.

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, Pemerintah Kota Pangkalpinang juga akan menaikkan tunjangan untuk dokter spesialis menjadi RP30 juta pada tahun depan, dimana pada tahun ini tunjangan dokter spesialis sebesar Rp20 juta.

"Waktu saya belum masuk tunjangannya Rp12 juta, terendah se-Bangka Belitung, padahal kita ibu kota, kerja mereka lebih banyak. Bagaimana mereka bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat kalau gaji mereka terendah. Sebenarnya bukan naik gaji, perlu digarisbawahi ini penyesuaian gaji tenaga dokter spesialis kita diiringi dengan para tenaga medis yang lain yang selama ini macet satu tahun jasa mediknya. Alhamdulillah, sekarang beguyur per bulan mulai dibayar," ujarnya.

Menurut Molen, pelayanan RSUD Depati Hamzah mulai menunjukkan kemajuan sejak dilantiknya Direktur yang baru. Walaupun perlahan, tapi hal-hal kecil mulai dibenahi.

"Posisi rumah sakit kita kemarin, menurut saya sangat miris. Tapi ini mulai pelan-pelan kita berbenah. Mohon dukungan dan kepercayaan masyarakat, rumah sakit mulai kami benahi sedikit demi sedikit. Ini tidak bisa langsung selesai langsung bagus, tapi butuh proses," katanya.

Molen juga meminta masyarakat membantu Pemkot Pangkalpinang untuk memperbaiki pelayanan RSUD Kota Pangkalpinang dengan cara memberikan masukan dan memberikan kritik yang membangun.

Setelah Sidak di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, Wali Kota dan tim sidak melanjutkan Sidak ke Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja dalam rangka memeriksa daftar hadir pegawai.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019