Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan penguatan kemampuan sistem Ante Natal Care (ANC) terpadu di seluruh puskesmas yang ada di daerah itu guna menekan angka kematian ibu dan bayi.

"Hari ini seluruh perwakilan puskesmas yang ada di Bangka Selatan kami kumpulkan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka upaya memberikan pelayanan ANC kepada ibu hamil guna menekan angka kematian ibu dan bayi," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali, Selasa.

Ia mengatakan ibu hamil harus menjalankan kehamilan dengan baik dan melahirkan anak yang sehat, oleh karena itu setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan sesuai standar termasuk deteksi adanya kemungkinan menyulitkan ibu dan bayinya.

Melalui deteksi tersebut, diharapkan segala bentuk permasalahan yang mengancam keselamatan ibu dan bayi dapat ditanggulangi, sehingga angka kematian dapat di tekan.

Tidak hanya itu, melalui pelayanan antenatal yang terpadu, ibu hamil akan mendapatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu sehingga hak reproduksi dapat terpenuhi.

"Tujuan dilakukan pelayanan ANC kami lakukan adalah untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil serta menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif," katanya.

Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan.

Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10 T yaitu, menimbang badan setiap kali kunjungan dan dicatat, ukur tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90,  nilai status gizi dengan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan tinggi fundus uteri (puncak rahim) memantau perkembangan janin.

Termasuk, pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid), penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), pemberian tablet zat besi , pemeriksaan laboratorium (penyakit sifilis, hepatitis B dan HIV) dan tatalaksana kasus serta konseling, termasuk perencanaan persalinan.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019