Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat penderita penyakit kanker di Babel cukup tinggi karena masih banyaknya pasien yang tidak menggunakan fasilitas kesehatan (faskes) untuk menangani penyakit tersebut.

"Sekitar 60 pasien penderita kanker belum memanfaatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit," kata Direktur RSUP Soekarno, Armayani Rusli di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, RSUP Soekarno mengapresiasi upaya Gubernur Babel, Erzaldi Rosman melobi Kemenkes RI untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, yakni kelanjutan pembangunan gedung C, dimana fasilitas tersebut kan diperuntukkan untuk menangis kesehatan pasien penderita kanker.

Upaya lain yang dilakukan Pemprov Babel untuk menambahkan fasilitas kesehatan adalah mendirikan akademi teknik elektromedis (ATEM) serta menambah faskes di rumah sakit pratama Kabupaten Bangka tengah.

Strategi peningkatan faskes tersebut mendapat sambutan baik dari pihak Kemenkes RI dan Menkes RI meminta Dirjen menindaklanjutinya segera karena di Indonesia setidaknya harus ada 13 ATEM.

Saat pertemuan Gubernur Babel dengan Menkes RI, pihak Kemenkes mengungkap data bahwa dari 34 provinsi di Indonesia, Babel menduduki urutan ketujuh pencapaian riset kesehatan dasar yang baik meski masih kekurangan SDM untuk dokter spesialis dan sub spesialis.

Selain itu, Kemenkes RI juga memantau sejak dua tahun terakhir, terjadi peningkatan yang cukup pesat terhadap RSUP Soekarno, karena RSUP Soekarno sudah bekerjasama dengan RSCM, RS Harapan Kita, RS Persahabatan dan RS.M.Busin Palembang.

"Dalam waktu dekat, Menkes RI akan melakukan kunjungan kerja ke Pangkalpinang untuk visitasi RSUP Soekarno dan meninjau persiapan kemah kesehatan jiwa nasional di RS Jiwa Babel," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019