Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat kebutuhan daging sapi kurban 2019 mencapai 88.000 ton atau sekitar 393 ekor sapi.
Kepala Dinas Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Kamis mengatakan, kebutuhan daging sapi kurban tahun 2019 untuk kebutuhan masyarakat mencapai 88.000 ton atau kurang lebih 393 ekor.
Dari jumlah kebutuhan daging sapi kurban sebanyak 88.000 ton tersebut kata dia, 90 persen lebih dipasok dari luar pulau Bangka seperti dari Jawa, Palembang dan Lampung.
"Kemampuan produksi daging sapi lokal hanya mampu mencukupi 20.000 ton atau 90 ekor sapi dari jumlah kebutuhan daging kurban masyarakat," jelasnya.
Rendahnya kemampuan produksi daging sapi di daerahnya kata dia, karena sebagian petani masih melakukan pengembangan pemijahan sapi, belum untuk sapi potong.
"Sampai saat ini, petani peternak sapi dengan jumlah populasi sapi yang terbatas, belum mampu mencukupi kebutuhan daging untuk masyarakat sehingga memaksa harus mendatangkan dari luar pulau Bangka," ujarnya.
Dikatakan, meskipun daging hewan kurban atau sapi didatangkan dari luar pulau Bangka, namun tetap diperketat pengawasan kesehatannya oleh tim kesehatan hewan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ancaman penyakit dari sapi karena kami akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban disemua tempat penjualan," jelas Kemas Arfani Rahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kepala Dinas Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Kamis mengatakan, kebutuhan daging sapi kurban tahun 2019 untuk kebutuhan masyarakat mencapai 88.000 ton atau kurang lebih 393 ekor.
Dari jumlah kebutuhan daging sapi kurban sebanyak 88.000 ton tersebut kata dia, 90 persen lebih dipasok dari luar pulau Bangka seperti dari Jawa, Palembang dan Lampung.
"Kemampuan produksi daging sapi lokal hanya mampu mencukupi 20.000 ton atau 90 ekor sapi dari jumlah kebutuhan daging kurban masyarakat," jelasnya.
Rendahnya kemampuan produksi daging sapi di daerahnya kata dia, karena sebagian petani masih melakukan pengembangan pemijahan sapi, belum untuk sapi potong.
"Sampai saat ini, petani peternak sapi dengan jumlah populasi sapi yang terbatas, belum mampu mencukupi kebutuhan daging untuk masyarakat sehingga memaksa harus mendatangkan dari luar pulau Bangka," ujarnya.
Dikatakan, meskipun daging hewan kurban atau sapi didatangkan dari luar pulau Bangka, namun tetap diperketat pengawasan kesehatannya oleh tim kesehatan hewan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ancaman penyakit dari sapi karena kami akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban disemua tempat penjualan," jelas Kemas Arfani Rahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019