Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sepanjang Januari hingga Juni 2019 mencatat 16 kali kejadian puting beliung yang menyebabkan kerusakan 73 rumah warga.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Babel Aswind di Pangkalpinang, Jumat, mengatakan bahwa terjangan puting beliung yang terjadi selama kurun itu mengakibatkan empat rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, dan 64 rumah rusak ringan.

Terjangan puting beliung sepanjang Januari sampai Juni berdampak pada 63 keluarga dan menyebabkan enam orang terluka.

"Puting beliung paling banyak terjadi selama musim pancaroba pada Mei 2019, karena adanya perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau," kata Aswind.

Ia mengatakan puting beliung masih berpotensi terjadi selama musim kemarau. "Karena masih diselingi hujan yang membuat tekanan udara berubah," katanya.

Aswind mengimbau warga mewaspadai kemungkinan datangnya puting beliung pada saat terjadi perubahan cuaca dari panas ke hujan.

"Potensi angin kencang dan puting beliung ini cukup besar dan tidak hanya terjadi di satu lokasi, tetapi bisa terjadi di tempat lainnya," ujarnya.

BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ia menjelaskan, menyiagakan personel 24 jam guna membantu warga yang menghadapi dampak bencana selama musim kemarau.

"Kita mengoptimalkan koordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam," kata Aswind.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019