Sebanyak 41 peserta seleksi penerimaan Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2019 mengikuti psikotes, sebagai tahapan keempat dari seleksi penerimaan calon praja.
"IPDN bekerjasama dengan TNI AD dalam pelaksanaan psikotes ini. Jadi, untuk tim psikologi ini, IPDN bekerjasama langsung dengan tim dari Dinas Psikologi TNI AD," kata Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Pengadaan ASN BKPSDM Babel, M.Erisco Nurrahman di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, para peserta yang lolos mengikuti psikotes ini sudah lulus melalui tahapan lainnya seperti seleksi administrasi, tes kompetensi dasar dengan sistem CAT, tes kesehatan dan tes psikologi integritas dan kejujuran ini tahapan keempat.
"Pemerintah daerah menyediakan sarana dan prasarana serta memfasilitasi para tim psikolog. Setelah mengikuti tes ini, barulah peserta ikut tes pantukhir di Jatinangor," ujarnya.
Di tes pantukhir nanti akan ada seleksi lagi, mulai dari administrasi faktual, tes kesehatan oleh TNI, tes kesamaptaan dan tes wawancara.
"Setelah menjalani tes pantukhir, di tiga minggu kedepan baru di umumkan lulus dan tidak lulusnya melalui website spcp.ipdn.ac.id," ujarnya.
Tim IPDN, Zaenal Lubis mengatakan, para calon praja merupakan generasi muda yang menentukan arah bangsa. Kesehatan jasmani dan rohani menjadi bekal utama bagi praja IPDN.
"Seorang praja harus memiliki kualitas rohani yang baik. Untuk fisik, sedini mungkin harus terbiasa mengolah tubuh seperti olahraga rutin dan kurangi penggunaan gadget karena itu membuat kita minim melatih gerak tubuh," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"IPDN bekerjasama dengan TNI AD dalam pelaksanaan psikotes ini. Jadi, untuk tim psikologi ini, IPDN bekerjasama langsung dengan tim dari Dinas Psikologi TNI AD," kata Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Pengadaan ASN BKPSDM Babel, M.Erisco Nurrahman di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, para peserta yang lolos mengikuti psikotes ini sudah lulus melalui tahapan lainnya seperti seleksi administrasi, tes kompetensi dasar dengan sistem CAT, tes kesehatan dan tes psikologi integritas dan kejujuran ini tahapan keempat.
"Pemerintah daerah menyediakan sarana dan prasarana serta memfasilitasi para tim psikolog. Setelah mengikuti tes ini, barulah peserta ikut tes pantukhir di Jatinangor," ujarnya.
Di tes pantukhir nanti akan ada seleksi lagi, mulai dari administrasi faktual, tes kesehatan oleh TNI, tes kesamaptaan dan tes wawancara.
"Setelah menjalani tes pantukhir, di tiga minggu kedepan baru di umumkan lulus dan tidak lulusnya melalui website spcp.ipdn.ac.id," ujarnya.
Tim IPDN, Zaenal Lubis mengatakan, para calon praja merupakan generasi muda yang menentukan arah bangsa. Kesehatan jasmani dan rohani menjadi bekal utama bagi praja IPDN.
"Seorang praja harus memiliki kualitas rohani yang baik. Untuk fisik, sedini mungkin harus terbiasa mengolah tubuh seperti olahraga rutin dan kurangi penggunaan gadget karena itu membuat kita minim melatih gerak tubuh," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019