Lima profesor asal Taiwan, Thailand, Malaysia dan Indonesia,  akan tampil  membedah isu-isu global terkini pada International Conference on Green Energy and Environment (ICoGEE) yang akan berlangsung 3-4 September 2019.

"Lima profesor tersebut sudah menyatakan kesediaan datang ke  Pulau Bangka sebagai pembicara utama (keynote speaker) ICoGEE," kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung (UBB), Wahri Sunanda ST M.Eng, didampingi Ketua Pelaksana ICoGEE, R Priyoko Prayitnohadi PhD, di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, kelima dekan tersebut  adalah Profesor Wen Chien Lee (National Chung Cheng University, Taiwan), Profesor Orawan Siriratpiriya (Chulalongkorn University, Thailand), Profesor Hadi Nur (Universiti Teknologi Malaysia), Profesor Brian Yuliarto (ITB) dan Profesor Misri Gozan (Universitas Indonesia).

"Sebenarnya sudah dijadwalkan akan hadir enam orang  profesor, namun beberapa hari lalu kami mendapat konfirmasi bahwa Profesor Bernard Amadei dari University of Colorado Boulder, Amerika Serikat, berhalangan hadir," katanya.

ICoGEE berlangsung dua hari, digelar bersamaan dengan Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SNPPM) ketiga. Pertemuan ilmiah ini  digelar oleh Fakultas Teknik UBB dan bakal dihadiri ratusan peneliti, akademisi dan pihak-pihak terkait.

"Sejauh ini panitia pelaksana sudah menerima puluhan artikel ilmiah yang siap untuk dipresentasikan, baik pada ICoGEE maupun SNPPM," ujarnya.

Ia mengungkapkan, Wen Chien Lee akan mengupas penelitiannya yang berjudul “Production of Biothanol and Bio-based Chemical from Lignocellulosic Biomass”. Sedangkan Profesor Orawan Siriratpiriya membedah  penelitiannya yang berjudul “Enviromental Sustainability and Zero Waste for Green Energy though Enviromental Science Approach”.

Sementara Profesor Hadi Nur, seorang akademisi Indonesia yang kini menjadi pengajar  di Universiti Teknologi Malaysia, akan mengupas hasil penelitiannya yang berjudul “Structure-photocatalytic and Catalytic Activities Relationship of Some Solid  Material.

Selanjutnya Prof Misri Gozan, dosen Universitas Indonesia,  akan tampil membahas hasil penelitiannya yang berjudul “Prelimenary Plant Design of Biofuel from Alga in Balikpapan, South Kalimantan”. 

Sebanyak 65 artikel ilmiah yang akan dibentangkan pada  ICoGEE, sudah di ‘review’ (diperiksa) oleh pemeriksa atau ‘reviewer’ yang berkompetensi pada disiplin ilmu  masing-masing.

"Bukan itu saja, pembicara dan peserta pun berasal dari berbagai negara. Maka sesuai dengan ketentuan Kemenristek Dikti, ICoGEE layak sebagai konferensi internasional," ujarnya.

Menurut Wahri, ICoGEE merupakan pertemuan ilmiah berskala internasional pertama  yang digelar Fakultas Teknik (FT) UBB. Beda dengan SNPPM,  sudah kali ketiga digelar FT UBB.

Kedua event ilmiah itu selain wahana bagi peneliti, dosen dan ilmuan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pengabdiannya, juga bagian dari program utama FT UBB untuk mempublikasikan hasil penelitian para dosennya ke dalam jurnal internasional  yang terindeks Scopus.

"Artikel ilmiah pada ICoGEE akan kita usulkan  masuk  ke jurnal internasional yang sudah terindeks Scopus," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia ICoGEE R Priyoko Prayitnohadi M.Eng PhD didampingi  Rika Favorial Gusa M.Eng (Sekretaris Panitia ICoGEE) menjelaskan tema “Teknologi dan Inovasi untuk Keberlanjutan Energi dan Lingkungan” merupakan tema dari ICoGEE.

Keberlanjutan energi dan lingkungan itu sejalan dengan pengembangan inovasi teknologi. Dalam hal mana pengembangan teknologi  merupakan salah satu pendekatan untuk menyelesaikan masalah energi dan lingkungan, seperti efisiensi energi,  energi material baru, penilaian risiko lingkungan dan peningkatan eko teknologi.

"Untuk mencapai solusi inovatif dalam menanangani masalah energi dan lingkungan, peran banyak pihak seperti pemerintah, praktisi, industri, dan akademisi diperlukan. Oleh karena itu, selain forum diskusi, ICoGEE bertujuan untuk membangun koneksi di antara keempat pihak dalam konferensi ini," ujarnya.

Rika menambahkan tema "Tehnologi dan Inovasi" untuk Keberlanjutan Energi dan Lingkungan berasal dari CDSR (Center for Development of Sustainable Region).   

CDSR (Pusat Pengembangan Kawasan Berkelanjutan), dipimpin oleh UGM bersama tujuh afiliasi universitas lainnya, yaitu Universitas Colorado Boulder (UCB), UI, ITB, IPB, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Bangka Belitung dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG).

"Konferensi ini dirancang dengan lima topik yang dibagi dalam beberapa sub topik.  Lima topik itu adalah energi hijau dan aplikasi, lingkungann hijau, ilmu dam teknologi lingkungan, energy dan kelestarian lingkungan dan antar-disiplin," ujarnya.

Menurut Priyoko lima profesor yang tampil sebagai pembicara utama akan dipandu oleh Dr Eddy Nurcahya dalam satu panel yang digelar pada hari pertama (3 September). 

Sementara puluhan pemakalah,baik ICoGEE maupun SNPPM, akan membentangkan kertas kerjanya (makalah) dalam empat kelas yang sudah disiapkan delapan moderator dan tenaga teknisnya.

"Peran moderator selain memandu proses presentasi, juga ia berperan untuk memilih pembicara terbaik pada setiap kelas.  Sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang terpilih sebagai pembicara terbaik, kami – panitia – sudah menyiapkan hadiah yang tak kalah menariknya," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019