Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Prioritaskan Penanganan kasus stunting atau gizi buruk guna mendukung rencana pembangunan kesehatan masyarakat di daerah itu.

"Kasus stunting ini prioritas yang harus ditangani karena masuk dalam program pembangunan kesehatan masyarakat," Kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali, Rabu.

Ia mengatakan untuk penanganan permasalahan stunting, khususnya di Bangka Selatan pihaknya akan mengoptimalkan tim yang ada di Puskesmas untuk turun di tengah masyarakat hingga pelosok desa.

"Selain itu kami juga berharap semua pihak, seperti baik perangkat desa, maupun aparat kecamatan membantu tim kami di puskesmas untuk lakukan pencarian permasalahan melalui by name dan by address," katanya.

Sejauh ini kasus stunting tertinggi di Desa Sidoarjo Kecamatan Pulau Besar dan penyebabnya karena pola asuh yang salah.

"Saya berspekulasi permasalahan ini terjadi karena pola asuh orang tua yang tidak maksimal, karena jika kekurangan pangan Desa Sidoharjo merupakan desa yang akses pangan cukup baik di Basel," kata dia.

Menurut dia, pola asuh yang salah ini kemungkinan karena orangtua yang menitipkan anaknya karena harus bekerja di sawah dan kurang memperhatikan gizi anaknya.

"Atau bisa saja karena sibuk di sawah sehingga anaknya dititipkan di nenek atau saudaranya," katanya.

Ia mengatakan jika permasalahan ini terus dibiarkan maka angka stunting di Basel pasti akan meningkat tajam sehingga perlunya perhatian khusus.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019