Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengunjungi RSUP Dr. Ir. Soekarno, guna melihat kondisi fasilitas dan SDM di rumah sakit tersebut.

"Jika memang RSUP menjadi rumah sakit rujukan harusnya fasilitas dan SDM yang ada butuh ditingkatkan lagi," kata  Anggota Komisi IV, Johansen Tumanggor di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan, seluruh rumah sakit rujukan di Bangka Belitung masih ada kekurangannya. Jumlah dokter ada 45 orang, sedangkan dokter spesialisnya baru ada sekitar 20 orang dan juga ruang pasien dan ruang tunggu perlu ditingkatkan lagi.

Dari sisi peralatan yang ada, RSUP Dr. Ir. Soekarno sudah cukup canggih, bahkan peralatan yang ada tak kalah canggihnya dengan RSCM Jakarta. RSUP juga sejak tahun 2010 sudah melayani pasien cuci darah.

Untuk pemasangan ring jantung pun sudah bisa dilakukan di RSUP ini, akan tetapi dikarenakan kurangnya SDM, dokter spesialis beberapa peralatan yang ada tak bisa digunakan, sehingga harus dilakukan perawatan kembali.

"Ini kita sayangkan sekali. Kita minta pihak eksekutif nantinya pro aktif terkait kekurangan ini. Kita dukung untuk melengkapi kekurangan ini agar bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat kita," ujarnya.

Selain SDM dokter spesialis, Johansen juga mengharapkan ada peningkatan soal gedung RSUP Dr. Ir. Soekarno, karena  kondisi saat ini kurang memadai. Jumlah bed untuk pasien yang tersedia hanya sebanyak 118 unit dan 12 ruangan perawatan.

"Diruang tunggu keluarga pasien juga harus ada. Kita minta untuk penambahan gedung juga agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," ujarnya.

Kabag TU dan Keuangan RSUP Soekarno, Taufik mengatakan, Komisi IV mendapatkan penjelasan bahwa RSUP Babel tipe B ini merupakan rumah sakit rujukan rumah sakit lainnya yang ada di Bangka Belitung.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019